Bisnis.com, PURWOKERTO - Pemerintah terus mendorong pasar modern untuk menyerap produk-produk usaha kecil menengah, salah satunya melalui Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional 2014.
"Dalam pameran ini akan ada perwakilan dari pasar modern yang mencari produk-produk yang dinilai bisa masuk ke pasar mereka," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di sela-sela acara Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional 2014 di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2014).
Bayu menjelaskan sesungguhnya yang menjadi sedikit kendala adalah terkait dengan kualitas produk-produk UKM itu sesuai dengan kriteria pasar modern atau tidak, dan yang menjadi indikator adalah para konsumen sebagai pembeli terakhir.
"Saya banyak memberikan saran untuk para pengusaha yang mengikuti pameran itu, baik dari sisi kemasan ataupun rasa asli dari produk-produk yang ditampilkan, karena hal-hal seperti itu harus bisa mengikuti selera dan kebutuhan pasar modern," kata Bayu.
Dalam pameran tersebut, lanjut Bayu, pemerintah memberikan peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan jaringan agar bisa memberikan kesempatan usaha yang lebih besar dan juga kelanjutan bisnis dari pelaku usaha tersebut di masa mendatang.
"Ada ritel terbesar, mereka kita undang, dan jika tidak datang mereka yang rugi karena pada pameran ini merupakan tempat untuk melihat produk-produk yang memiliki kualitas," kata Bayu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pameran tersebut merupakan wadah untuk melihat produk-produk UKM yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar modern.
"Silakan pilih, saya lihat ada beberapa produk yang memang pantas untuk masuk di ritel modern untuk UKM. Dan jika mereka merasa perlu ada yang ditingkatkan seperti kemasan, kita akan bantu," ujar Srie.
Sekitar 100 UKM yang turut berpartisipasi dalam pameran tersebut, dan terbagi 50 UKM sebagai peserta Pameran Pangan Nusa dan 50 UKM lainnya merupakan peserta dari Pameran Produk Dalam Negeri Regional.
Dalam pameran tersebut, sebanyak 11 provinsi turut berpartisipasi sebagai peserta, di antaranya adalah Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan dan Papua Barat.