Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit pemilikan rumah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR-FLPP) mengalami peningkatan signifikan pada kuartal II/2014.
Direktur Utama Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat, Budi Hartono mengatakan penyaluran subsidi itu diperkirakan dapat mencapai 27.000 unit atau senilai Rp1,5 triliun hingga pertengahan 2014.
"Laporan dari perbankan menyatakan akad untuk fasilitas itu sudah mencapai 27.000 atau nilainya sekitar 1,5 triliun pada bulan ini," ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Budi menjelaskan peningkatan itu dipicu oleh pengesahan harga baru rumah tapak (landed house) dan rumah susun milik bersubsidi pada April lalu. Selain itu, lanjutnya, pihak perbankan antusias menyalurkan KPR-FLPP dengan semakin besarnya porsi pembiayaan mereka dama fasilitas itu.
"Perbankan jadi semangat sebab porsinya naik untuk perbankan. Saat ini menjadi 75% dari dana FLPP dan 25% dari bank," jelasnnya.
Peningkatan penyaluran itu cukup signifikan mengingat sebelumnya, berdasarkan data Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU-PPP) Kemenpera, realisasi penyaluran dana FLPP hingga akhir Maret 2014 hanya mencapai 5.240 unit dengan nilai Rp291,5 miliar.
Padahal, pada tahun ini Kemenpera menargetkan penyaluran bagi 57.792 unit rumah dengan alokasi dana sebesar Rp 4,49 triliun.