Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REDAM HARGA, Kran Impor Hortikultura Dibuka

Pemerintah membuka keran impor hortikultura untuk meredam gejolak harga komuditas hortikultura. Hal dilakukan setelah evaluasi terhadap inflasi yang terjadi pada kuartal-I 2013 yang dipicu oleh kenaikan sejumlah harga produk hortikultura.
Beberapa produk hortikultura yang impornya sudah diizinkan antara lain cabai, bawang bombay, bawang merah, wortel, kentang, apel, jeruk, dan anggur./Bisnis
Beberapa produk hortikultura yang impornya sudah diizinkan antara lain cabai, bawang bombay, bawang merah, wortel, kentang, apel, jeruk, dan anggur./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah membuka keran impor hortikultura untuk meredam gejolak harga komuditas hortikultura. Hal dilakukan setelah evaluasi terhadap inflasi yang terjadi pada kuartal-I 2013 yang dipicu oleh kenaikan sejumlah harga produk hortikultura.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Fery Sofwan Arief mengatakan dengan ditambahnya suplai hortikultura impor tidak akan berpengaruh signifikan terhadap produk dalam negeri karena peredarannya akan dikendalikan.

“Untuk di Jabar sendiri pihak kami telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengendalikan peredaran buah impor agar tidak mengganggu produksi hortikultutra lokal,” kata Fery kepada Bisnis.com, Kamis (11/6/2014).

Fery mengatakan tidak seluruhnya komuditas hortikultura impor diserap oleh ritel dan pasar tradisional, malah menurutnya mayoritas produk impor tersebut terserap oleh perusahaan industri yang menyebar di Jabar.

Beberapa produk hortikultura yang impornya sudah diizinkan antara lain cabai, bawang bombay, bawang merah, wortel, kentang, apel, jeruk, dan anggur.

“Buah-buahan impor yang masuk dari Jabar mayoritas akan diserap oleh perusahaan minuman olahan, begitu pula dengan komuditas seperti cabai dan bawang yang dibutuhkan oleh perusahaan mie instan,” papar Fery.

Namun, begitu pihaknya mengaku kerap mengalami kesulitan ketika perusahaan ritel mengimpor langsung produk hortikultura ke pasar swalayan sehingga melewati proses kontrol dan seleksi dari pemerintah.

“Banyak supermarket dan pasar swalayan yang menjual buah-buahan impor yang mereka datangkan langsung dari negara asalnya tidak melalui importir, hal itu menyulitkan pihak kami untuk mengontrol jumlah pasokan produk tersebut,” ujar Fery.

Kemendag telah mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan keputusan dibukanya kran impor untuk beberapa produk hortikultura diantaranya kemampuan gudang importir, kebutuhan, dan suplai dalam negeri.

Data resmi Kementerian Perdagangan terkait rekapitulasi penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) pengajuan produk hortikultura untuk komuditas cabai sebanyak 130 ton, bawang merah 82.154 ton, kentang 2.698 ton, bawang bombay 87.587 ton, dan wortel 44.415 ton. (Adi Ginanjar Maulana/Dimas Waradithya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper