Bisnis.com, JAKARTA--Pemangku kepentingan memperkirakan kenaikan permintaan untuk produk unggas sudah dimulai sejak H-30 sekitar 25%-35% dan akan mencapai puncak pada H-5 hingga sehari sebelum Lebaran hingga 300%.
Ketua Umum Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don Utoyo mengatakan, hal ini disebabkan industri olahan sudah mulai memperbesar kapasitas produksi yang membuat permintaan terhadap telur dan daging menguat.
Dia menuturkan, kenaikan harga dan menipisnya volume produk unggas pada hari-hari menjelang Bulan Ramadan ini patut diwaspadai karena permintaan terindikasi justru sudah mulai merangkak naik.
Untuk itu, Don meminta pemerintah membenahi penghitungan masa persiapan jelang Ramadan dan Lebaran dari sebelumnya H-7 Ramadan menjadi H-30.
"Pemerintah hanya menghitung ketika puasa. Ini terlambat. Semestinya harga dan ketersediaan telur maupun daging dipantau 30 hari sebelum Ramadan dimulai," katanya kepada Bisnis, Selasa (24/6/2014).
Don mencatat, pada minggu-minggu normal volume produksi DOC mencapai 38 juta/minggu atau sekitar 40.000 ton/minggu.
FMPI mencatat, pada rentang waktu 75 hari sebelum hingga setelah Lebaran, total produksi daging broiler yang masuk ke pasar mencapai 600.000 ton, sementara daging layer afkir sekitar 100.000 ton.