Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menganjurkan agar tenaga penyuluh lapangan - industri kecil menengah (TPL-IKM) betul-betul menjadi wirausaha. Mereka dapat bergabung dengan pengusaha lokal tetapi ada pula yang berwirausaha secara mandiri.
“Kami targetkan setiap tahun ada 100 orang wirausaha baru,” katanya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Menurut Hidayat, peluang bagi wirausaha baru untuk mengembangkan usaha dan bisnis di dalam negeri sangat terbuka. Hal ini didukung sumber daya alam yang besar dan sumber daya manusia atau penduduk usia produktif yang tinggi dibandingkan dengan negara Asean lain.
Selain itu tingkat konsumsi domestik sekarangpun terus mengalami pertumbuhan seiring membaiknya daya beli masyarakat. Apalagi masyarakat kelas menengah terus naik mencapai lebih dari 75 juta jiwa, sehingga pasar domestik RI lebih potensial.
“Masyarakat kelas menengah memiliki kemapanan secara finansial dan tingkat pendidikan yang memadai,” ucap Hidayat. Hal ini mendorong mereka mengkonsumsi tidak hanya barang kebutuhan primer tetapi beranjak ke barang sekunder bahkan tersier.
Pasar tunggal Asean pada tahun depan akan memposisikan RI sebagai pelaku pasar yang harus bersaing di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini menjadi peluang besar sekaligus ancaman serius. Oleh karena itu pelaku usaha harus menghasilkan produk berdaya saing agar bisa diserap pasar domestik dan ekspor.
UU No.3/2014 tentang Perindustrian khususnya pada pasal 17 mengamanatkan pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan wirausaha industri. Ini merupakan bagian dari sumber uapa untuk menghasilkan wirausaha berkarakter dan kompeten di bidangnya.