Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai wirausaha mampu menjadi lokomitif penggerak perekonomian karena mampu menanggulangi pengangguran, menghambat urbanisasi, dan mengentaskan kemiskinan.
Demi merangsang jiwa wirausaha masyarakat, Kemenperin menggulirkan program beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan - Industri Kecil dan Menengah (TPL-IKM). Hasil binaan TPL dan wirausaha baru dipamerkan setiap tahun.
Sekretaris Direktorat Jenderal IKM Kemenperin Busharmaidi mengatakan para TPL direkrut dari daerah kemudian diseleksi. Mereka yang lulus seleksi selanjutnya mengikuti pendidikan di sekolah tinggi sesuai dengan potensinya masing-masing selama tiga tahun sampai level D3.
“Setelah selesai pendidikan kami kontrak TPL selama dua tahun. Setiap orang akan ditugasi untuk membina enam sentra IKM,” tuturnya usai Pameran Produk Unggulan Binaan TPL dan Wirausaha Baru, Selasa (19/8/2014).
Selama kurun waktu dua tahun para tenaga penyuluh dibiayai Kemenperin. Masing-masing TPL mendapatkan Rp3 juta per bulan, terdiri dari Rp1,5 juta untuk biaya hidup dan Rp1,5 juta lainnya untuk kebutuhan personal.
Pada tahun pertama, Kemenperin memberikan pendidikan untuk menyusun proposal bisnis kepada para TPL. Kemudian pada tahun kedua mereka diwajibkan membuat proposal untuk diperlombakan. Hal ini bertujuan agar para tenaga penyuluh serius dalam menyusun proposal bisnisnya.
Proposal yang menang lomba akan diberikan pelatihan yang lokasinya tersebar di tujuh regional. Ke depan Kemenperin berencana mengubah mekanisme dari per regional menjadi per provinsi. “Sekitar 21 peserta terbaik kami beri modal memulai usaha sesuai dengan proposalnya,” ucap Busharmaidi.
Pameran TPL dan wirasaha baru pada tahun ini diikuti 50 peserta. Mereka terdiri dari 30 orang TPL-IKM angkatan 2009 perwakilan provinsi, dan 20 TPL-IKM wirausaha baru. Produk yang ditampilkan mayoritas berupa komoditas pangan, sandang, dan kerajinan.
Program beasiswa TPL adalah salah satu upaya Kemenperin dalam mencetak wirausaha baru di berbagai sektor industri. Rekrutmen dilakukan sejak 2007, sampai sekarang sudah mendidik delapan angkatan.