Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Peroleh Pinjaman dari ADB US$400 Juta

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui program pinjaman US$400 juta untuk membantu Indonesia memperbaiki iklim investasi serta menarik investasi.
ADB/Bloomberg
ADB/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui program pinjaman US$400 juta untuk membantu Indonesia memperbaiki iklim investasi serta menarik investasi.

“Indonesia perlu mempercepat reformasi struktural untuk bertransformasi dari ekonomi berbasis komoditi menjadi perekonomian dengan basis yang lebih luas. Agar hal ini terwujud, investasi diperlukan di berbagai sektor," kata Public Management Economist di ADB Indonesia Resident Mission, Rabin Hattari, dalam siaran pers, Kamis (25/9/2014).

Adapun investasi, lanjutnya, memerlukan iklim investasi yang kondusif, infrastruktur yang lebih baik, dan tata kelola yang lebih tangguh, yang pada gilirannya akan membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih produktif dan berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan.

Bantuan itu dibungkus dalam Program Peningkatan Investasi Untuk Percepatan Pertumbuhan atau SIGAP (Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program). Tahap pertamanya adalah mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis yang lebih terbuka dan berbiaya efektif, memperluas opsi pembiayaan infrastruktur, dan mengembangkan proses pengadaan publik yang lebih cepat dan transparan.

"Salah satu wujud konkret upaya ini adalah peningkatan batasan kepemilikan asing dalam proyek konektivitas kemitraan publik-swasta (KPS) atau public-private partnership, serta penyederhanaan proses dan waktu yang diperlukan untuk memulai usaha baru," tutur Hattari.

Program ini, lanjutnya, mendukung inisiatif pemerintah untuk memperluas opsi pembiayaan infrastruktur bagi pemerintah daerah, dan lebih meningkatkan kerangka kerja KPS untuk menarik dana swasta yang lebih banyak untuk proyek-proyek infrastruktur.

Sebelumnya, ADB telah mendukung pengembangan KPS, dan tahap kedua dari program ini akan melanjutkan upaya tersebut melalui berbagai rencana reformasi, antara lain membuka kesempatan bagi KPS untuk berinvestasi di sektor sosial.

Seiring dengan bantuan pinjaman ADB, bank pembangunan pemerintah Jerman KfW Bankengruppe juga turut berkontribusi dalam bentuk pembiayaan bersama sebesar US$200 juta. Program yang berjalan selama 4 tahun ini dijadwalkan akan selesai pada September 2016.

ADB, yang berkedudukan di Manila, didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di kawasan Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan lingkungan yang berkelanjutan, dan integrasi kawasan.

ADB didirikan pada 1966 dan dimiliki oleh 67 anggota – 48 di antaranya berasal dari kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Pada 2013, bantuan ADB berjumlah sebesar US$210 milyar, termasuk pembiayaan bersama sebesar US$6,6 milyar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper