Bisnis.com, JAKARTA--Untuk pertama kalinya, Indonesia pada China-Asean Expo (CAExpo) 2014 mengadakan kegiatan Business Matching antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha China.
Hasilnya pun membanggakan. Para importir Tiongkok melakukan permintaan atas produk kopi luwak bubuk dengan perkiraan kerja sama senilai US$120.000 dan jenis green bean senilai US$563.000.
Di samping itu, CV. Zoehada, penghasil produk pangan kreatif mendapat permintaan dari pelaku usaha Tiongkok yang berminat untuk membuka waralaba.
"Saya bangga. Saya berharap business matching ini memberikan nilai tambah partisipasi agar para pengusaha Indonesia dapat memperoleh kerja sama jangka panjang, tak hanya dari transaksi retail," tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak, Kamis (2/10/2014).
Dari segi investasi, Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api menerima permintaan untuk perakitan suku cadang berupa rantai sepeda motor dan sepeda.
Pameran CAExpo 2014 yang dibuka oleh Wakil Perdana Menteri RRT bertemakan "Maritime Silk Road 2014 of the 21st Century". Acara ini diisi oleh lebih dari 4.600 booth dan sebanyak 1.223 booth berasal dari negara-negara ASEAN, Australia, Jepang, Korea, Ghana, dan Pakistan.
Pameran yang diselenggarakan sejak 2004 ini sekaligus ditetapkan sebagai diamond decade karena menjadi tahun pertukaran budaya Tiongkok dengan ASEAN. CAExpo sendiri dilaksanakan sebagai hasil pertemuan Tiongkok–ASEAN ke-7 tahun 2003 lalu di Bali, dalam kerangka China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA).
China merupakan mitra dagang penting bagi ASEAN. Pada 2013 total perdagangan ASEAN dengan Tiongkok mencapai US$199,4 miliar, atau meningkat sebesar 1,83% dibandingkan 2012.