Bisnis.com, JAKARTA--Produsen kelapa sawit terbesar di dunia Sime Darby Bhd. berencana mengakuisisi 85% saham premium New Britain Palm Oil yang memiliki lahan kelapa sawit di Papua Nugini senilai US$1,75 miliar.
Aksi korporasi ini dipicu adanya pembatasan kepemilikan asing pada bidang perkebunan di Indonesia, sebagai salah satu produsen kelapa sawit di dunia, serta semakin menipisnya lahan perkebunan sawit di Malaysia.
“Cadangan lahan yang besar sangat sulit ditemukan saat ini, khususnya ada ketidakpastian di Indonesia,” kata Chye Wen Fei, analis Hong Leong Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur, seperti dikutip Blommberg, Sabtu (11/10/2014).
Dia menilai harga yang penawaran memang tergolong tinggi, tetapi hal ini dapat dikompensasi dengan luas lahan yang akan diperoleh produsen kelapa sawit asal Malaysia itu.
Sime Darby merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia yang mencatatkan diri di pasar modal telah menawar harga New Britain Palm Oil Ltd. yang tercatat di bursa London dengan harga 7,15 pound per saham.
New Britain memiliki 79.800 hektare lahan kebun sawit tertanam, 7.700 hektare lahan tebu, dan 9.200 hektare lahan cadangan yang dapat dikonversi menjadi lahan kelapa sawit.
Selain itu, New Britain juga memiliki 12 pabrik dan dua pabrik pengolahan kelapa sawit di Papua Nugini dan Liverpool, Inggris.