Bisnis.com, SIDOARJO—Siaran langsung proses evakuasi terduga korban AirAsia Airbus 230-200 di sejumlah stasiun televisi membuat keluarga korban di crisis center Terminal 2, Bandara Juanda, Sidoarjo, terguncang.
Sampai berita ini diturunkan, 6 orang pingsan dan dirawat di posko kesehatan. Seorang keluarga asal Korea menangis meraung-raung dan ditenangkan di ruang medis, yang terletak terpisah dan aula tempat berkumpul keluarga tapi masih dalam satu selasar.
Adapun keluarga lain berada di dalam aula tempat live streaming dilakukan. Ruangan yang memiliki jendela dan karenanya orang di luar ruangan bisa melihat kini tertutup, kaca jendela ditutup kertas putih.
Di sisi lain, penjagaan juga diperketat, baru saja datang kendaraan taktis Baracuda milik kepolisian, tentara, paspamres juga mulai berdatangan. Pengamanan ini terkait dengan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo di crisis center sore ini.
Sejumlah petugas yang ditemui di lokasi mengatakan, siaran televisi yang menunjukkan korban mengambang di perairan membuat keluarga terguncang. "Keluarga langsung pada pingsan ketika melihat," kata salah satu petugas.
AIRASIA QZ8501 DITEMUKAN: Keluarga Korban Shock, 6 Orang Pingsan, Lainnya Histeris
Siaran langsung proses evakuasi terduga korban AirAsia Airbus 230-200 di sejumlah stasiun televisi membuat keluarga korban di crisis center Terminal 2, Bandara Juanda, Sidoarjo, terguncang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Prabowo Minta Setop Proyek Jalan Tol, Kementerian PU Bilang Begini
40 menit yang lalu
Rupiah Tembus Rp16.312 per Dolar AS, Menko Airlangga: Kita Monitor
55 menit yang lalu