Bisnis.com, JAKARTA—Basarnas Provinsi Bangka Belitung (Babel), menyediakan 200 unit kantong mayat untuk mengevakuasi korban diduga penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
"Berdasarkan informasi yang diterima pada pukul 15.00 WIB, tim pencari telah ditemukan mayat mengapung di perairan Pangkalanbun Kalimantan Tengah," kata Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi di Pangkalpinang, Selasa.
Sebanyak 200 unit kantong mayat tersebut, kata dia, disalurkan oleh tim pencari AirAsia ke posko Pangkalanbun atau lokasi penemuan mayat dan serpihan pesawat.
"Saat ini, tim pencari sudah berangkat menuju Pangkalanbun dan mudah-mudahan evakuasi korban dapat dilakukan dengan cepat," ujarnya.
Dengan adanya penemuan tersebut, kata dia, pencarian di kawasan Perairan Belitung Timur akan dihentikan dan pencarian dilakukan ke Pangkalanbun.
"Hanya sebagian personel yang tetap bersiaga posko-posko pencarian di Belitung Timur dan Pangkalpinang, sementara sebagian besar personel dan kapal difokuskan pencarian di lokasi penemuan mayat dan serpihan pesawat," katanya.
AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 membawa 155 orang penumpang tersebut berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.36 WIB dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita. Selain itu, penumpang pesawat tersebut juga terdapat warga negara asing dan awak kabin yakni Singapura, Inggris, Malaysia, Perancis masing-masing satu orang dan warga Korea Selatan tiga orang.
AIRASIA QZ8501 DITEMUKAN: Basarnas Babel Siapkan 200 Kantong Mayat. Tidak Ada Penumpang Selamat?
Basarnas Provinsi Bangka Belitung (Babel), menyediakan 200 unit kantong mayat untuk mengevakuasi korban diduga penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
40 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Prabowo Minta Setop Proyek Jalan Tol, Kementerian PU Bilang Begini
24 menit yang lalu
Rupiah Tembus Rp16.312 per Dolar AS, Menko Airlangga: Kita Monitor
40 menit yang lalu