Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Kendal 'Gelar Karpet Merah' Demi Bandara Semarang

Wacana pemindahan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menjadi peluang emas bagi Pemerintah Kabupaten Kendal Jawa Tengah dengan menyiapkan segala sesuatunya termasuk menyusun kajian studi kelayakan di daerah tersebut.
Suasana di Bandara Ahmad Yani Semarang./Jibiphoto-Pamuji Tri Nastiti
Suasana di Bandara Ahmad Yani Semarang./Jibiphoto-Pamuji Tri Nastiti

Bisnis.com, SEMARANG - Wacana pemindahan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menjadi peluang emas bagi Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dengan menyiapkan segala sesuatunya termasuk menyusun kajian studi kelayakan di daerah tersebut.

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengakui wacana itu memang sudah lama digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Jateng. Salah satu lokasi yang menjadi alternatif pemindahan bandara itu berada di Kabupaten Kendal.

Pihaknya mengatakan ketersedian lahan yang dimiliki untuk pembangunan bandara cukup luas. Namun demikian, Widya mengakui tidak bisa berbuat banyak karena lahan tersebut merupakan lahan milik masyarakat.

Menurutnya, pemda hanya bisa mengambil langkah cepat dengan melakukan kajian feasibility study (FS) atau studi kelayakan dengan anggaran sekitar Rp165 juta.

“Kajian awal untuk menyusun FS telah selesai, tinggal melaporkan ke Pemprov Jateng,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/2/2015).

Widya menguraikan kesimpulan sementara dari FS itu disebutkan pembangunan bandara internasional membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare (ha). Dengan luasan lahan tersebut, ujarnya, wilayah yang memenuhi persyaratan berada di Kecamatan Kendal, Kecamatan Pegandon dan Kecamatan Patebon.

Lebih rinci lagi, ujarnya, hanya Pegandon dan Kendal yang memiliki kriteria luasan lahan. Sementara itu, luasan tanah yang tersedia di Kecamatan Patebon kurang dari 1.000 ha.

“Kami juga mengukur jarak yang terdekat dari Semarang, ada kok sekitar 3,1 kilometer,” paparnya.

Kendati demikian, Widya tidak semena-mena memanfaatkan lahan tersebut untuk relokasi pembangunan bandara dari Semarang. Dalam hal ini, pihaknya tidak mau menabrak Peraturan Daerah (Perda) No. 20/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal 2011-2031.

Widya memaparkan dari ketiga kecamatan itu tergolong kawasan yang harus dilindungi, karena di sana terdapat kawasan budidaya dan kawasan produksi.

“Kami ingin lokasi bandara berdekatan dengan pelabuhan dan jalur kereta api. Biar jalurnya terintegrasi,” paparnya.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Priyo Jatmiko menegaskan wacana relokasi bandara sudah tidak ada sejak adanya pengembangan bandara yang dimulai pada Juni 2014.

Dia mengatakan saat ini pengerjaan pengembangan bandara tengah berlangsung. Pada tahap pertama dengan anggaran sebanyak Rp1,5 triliun terbagi dalam empat paket pengerjaan, antara lain paket pengerjaan akses jalan, pematangan lahan dan fasilitas parkir terbuka seluas 43.500m2.

Selain itu, ada paket pengembangan apron seluas 61.744 m2, paket pembangunan terminal dengan luas 40.900 m2, serta paket pengembangan fasilitas-fasilitas pendukung bandara, seperti kargo dan perkantoran.

“Saat ini masih tahap pertama, proses pengerjaan mencapai 9%. Saya tegaskan kembali, wacana pemindahan bandara ke Demak atau Kendal sudah tidak ada,” paparnya.

Project Secretry Pengembangan Bandara Internasioanl Ahmad Yani IGN Agung Wirama menambahkan jika tidak ada kendala, pengembangan bandara ditargetkan selesai pada akhir 2015 karena adanya perubahan desain awal.

Dia memaparkan pengembangan itu akan menghadirkan sepuluh parking stand, masing-masing dua untuk pesawat berukuran besar (wide body) dan  delapan untuk ukuran sedang (narrow body).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper