Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah ingin memperkuat investor domestik di pasar keuangan dengan memperbesar porsi investasi dari dana haji dan pensiun, untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan saat ini investor domestik di pasar modal dalam negeri masih sangat rendah. Hal tersebut bertolakbelakang dengan yang terjadi di Malaysia, dimana investor domestik mendominasi pasar modal dalam negerinya.
“Masih ada tabungan haji dan dana pensiun yang dapat dimanfaatkan dan diinvestasikan di dalam negeri untuk memperkuat investor domestik,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/2).
Sofyan menuturkan minimnya jumlah investor individu atau ritel di dalam negeri, mengharuskam pemerintah mulai mengatah ke investor institusi. Dengan begitu, iklim investasi dan nilai tukar rupiah akan lebih tahan terhadap faktor eksternal.
Pemerintah sendiri saat ini sedang menyediakan iklim investasi yang kondusif, agar semakin banyak investor dalam negeri yang tertarik menanamkan modalnya. Kepastian hukum, dan reformasi birokrasi menjadi dua hal utama yang dikerjakan pemerintah di awal masa kerjanya.
“Kepastian hukum dan reformasi birokrasi akan kami kerjakan terus. Manajemen APBN juga sudah lebih baik, karena tidak ada lagi subsidi yang terlalu besar,” ujarnya.
Sofyan juga menyebutkan kondisi perekonomian suatu negara juga mempengaruhi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing. Rupiah, menjadi salah satu mata uang yang tidak terlalu banyak bergerak saat perekonomian global menurun.
Jaga Rupiah, Investor Domestik Diperkuat
Pemerintah ingin memperkuat investor domestik di pasar keuangan dengan memperbesar porsi investasi dari dana haji dan pensiun, untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu