Bisnis.com, JAKARTA-- Identifikasi korban pesawat Germanwings Airbus A320 yang jatuh di Pegunungan Alpen di Prancis, Selasa (24/3/2015) memakan waktu berminggu-minggu.
Idenifikasi secara pemeriksaan DNA itu bukan hal yang bisa dilakukan dengan cepat untuk mengidentifikasi 150 tubuh korban, yang merupakan penumpang dan awak pesawat, demikian dilansur News.com.au, Rabu (25/3/2015).
Investigator yang mencari tubuh korban di dasar pegunungan saat ini masih mengumpulkan berbagai puing pesawat murah tersebut. Dari 150 orang korban, 2 di antaranya adalah warga Australia. Pihak investigator lokal, Brice Robin, mengatakan lokasi kecelakaan telah diamankan, dan penyelidik forensik telah membuat catatan untuk mengidentifikasi mayat yang ditemukan.
"Prioritasnya adalah untuk mengidentifikasi mayat," katanya kepada wartawan melalui seorang penerjemah.
"Kami berutang itu kepada keluarga korban tapi ... itu tidak akan dilakukan dalam lima menit.”
"Ini akan memakan waktu beberapa minggu dan semua orang harus sadar proses ini makan waktu,” katanya.
Adapun korban Germanwings yang merupakan warga Australia adalah seorang perawat dari Melbourne, Carol Friday,68, dan puteranya Greig,29, yang merupakan seorang insinyur.
Robin menegaskan, perlu waktu untuk mencari seluruh korban. Setelah pesawat Malaysia Airlines (MH 17) jatuh di Ukraina bagian timur pada pertengahan Juli 2014, butuh waktu 10 hari untuk mengidentifikasi korban pertama di Belanda.
Tidak sampai awal Desember, namun semua 38 warga Australia yang tewas pada penerbangan itu bisa diidentifikasi.
Robin, yang berbicara di Pegunungan Alpen Prancis, mengatakan pihaknya bersedia memberi sebanyak mungkin informasi kepada keluarga korban yang tewas dalam penerbangan 4U9525, -yang dioperasikan oleh Germanwings, anak perusahaan penerbangan Lufthansa.
Hingga saat ini telah ditemukan satu kotakk hitam (black box) pesawat, yang berisi rekaman pembicaraan di dalam kokpit. Kotak hitam itu sedang diperiksa. Namun, black box kedua yang merekam data penerbangan teknis belum ditemukan.
Saat ini para investigator mencari tahu mengapa pesawat turun drastis selama 8 menit dari ketinggian normal pada rute Barcelona menuju Dusseldorf. Tidak ada sinyal bahaya yang dikirim pilot dan kru gagal mengendalikan pesawat.
"Hal ini tidak bisa dijelaskan," kata Kepala Lufthansa Carsten Spohr .
"Pesawat itu dalam kondisi sempurna dan dikendalikan dua pilot yang berpengalaman."
Chief Executive Germanwings Thomas Winkelmann, mengatakan 72 warga negara Jerman tewas dalam kecelakaan itu. Mereka termasuk 16 anak sekolah. Korban lain adalah 35 orang warga Spanyol, Argentina, Belgia, Kolombia, Denmark, Iran, Israel, Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.
PESAWAT GERMANWINGS JATUH: Identifikasi Korban Butuh Waktu Berminggu-minggu
Identifikasi korban pesawat Germanwings Airbus A320 yang jatuh di Pegunungan Alpen di Prancis, Selasa (24/3/2015) memakan waktu berminggu-minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

20 detik yang lalu
Foreign Investors Caution Persists Amid Market Uncertainty
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

25 menit yang lalu
Investasi Masuk ke RI Diproyeksi Naik di Tengah Perang Dagang

34 menit yang lalu
Merenungkan Kembali Gagasan Ekonomi Berkeadilan Paus Fransiskus

35 menit yang lalu
Kapas RI Masih Didominasi dari China, Kapan Tambah Impor dari AS?

40 menit yang lalu
Ekspor Kelapa Bulat RI Naik 146% Maret 2025, Mayoritas ke China

42 menit yang lalu
RI Kena Tarif 32%, Begini Metode Perhitungan yang Dipakai Trump
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
