Bisnis.com, JAKARTA—PT PP Peralatan, anak usaha dari PT PP di bidang peralatan konstruksi akan masuk ke dalam bisnis pemborongan pekerjaan sipil dan bored pile (pilar bore) seiring dengan perkembangan pasar konstruksi nasional yang semakin pesat.
Selama ini, pilar bisnis PP Peralatan meliputi penyewaan peralatan konstruksi dan pemborongan bekisting proyek gabung.
Sekretaris Perusahaan PT PP Taufik Hidayat mengatakan, PT PP akan memperluas cakupan kerja PP Peralatan dengan lebih banyak memborongkan pekerjaan konstruksi PT PP kepada PP Peralatan. Dengan demikian, PT PP dapat menekan ketergantungan terhadap subkontraktor.
“Kita akan masuk ke bored pile dan dalam waktu dekat akan masuk ke pekerjaan sipil. Jadi tidak cuma menyewakan alat, tetapi memborong langsung pekerjaan sampai jadi,” katanya saat dihubungi, Kamis (26/3/2015).
Menurutnya, tingkat pertumbuhan PP Peralatan akan cenderung datar jika hanya mengandalkan bisnis penyewaan alat kontruksi. Sepanjang tahun lalu, 80% proyek yang ditangani PP Peralatan di bidang penyewaan peralatan berasal dari PT PP. Sedangkan untuk bekisting, kontrak dari pihak luar sudah mencapai 50%.
“Rencana eksekusi pengembangan untuk bored pile itu kira-kira akhir tahun ini, investasinya saya kira tidak terlalu besar. Tapi target pasar kita akan kita perluas di luar PTPP,” kata Taufik.
Hingga saat ini, PP Peralatan memiliki 75 unit tower crane, passenger hoist, dan earth moving equipment yang lengkap. Dengan armada yang dimiliki dan rencana bisnis yang ada, PP Peralatan optimis akan tumbuh lebih besar lagi.
Untuk tahun ini, PP Peralatan menargetkan kontrak baru sebesar Rp280 miliar atau naik 260% dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp77 miliar. Sayangnya, Taufik belum dapat menyampaikan realisasi kontrak baru hingga tiga bulan pertama saat ini.
“Kalau untuk PT PP secara keseluruhan, realisasinya sudah Rp1,9 triliun sampai pertengahan Maret ini,” katanya.
Untuk pendapatan, PP Peralatan menargetkan sebesar Rp285 miliar, naik 53% dari realisasi tahun lalu Rp186 miliar. Sedangkan laba kotor ditargetkan sebesar Rp87 miliar, naik 33% dari realisasi tahun lalu Rp65 miliar.
“Tahun lalu, kontribusi PP Peralatan mencapi 5% atau Rp65 miliar dari total pendapatan PT PP,” kata Taufik.
PP Peralatan adalah anak usaha PT PP di bidang bisnis peralatan konstruksi. Perusahan ini adalah nama baru dari PT Primajasa Aldodua, anak perusahaan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan, yang diakuisisi PT PP awal tahun lalu.