Bisnis.com, JAKARTA - Caruban, toko buku bekas di samping terminal Blok M tengah bergulat dalam persaingan dengan e-paper. Pasalnya, era multimedia telah menggerus minat pembaca membeli majalah bekas (27/03/2015).
Menurut Agus, penjaga toko buku Caruban yang menyediakan buku bekas sejak 90an di kawasan Blok M ini mengeluhkan minimnya peminat majalah. Caruban pun bertahan hidup dengan memperbanyak koleksi komik-komik bekas dan novel Indonesia.
"Peminat majalah sudah menurun. Sejak ada majalah dalam bentuk e-paper itu, sudah banyak yang memilih membacanya di internet," paparnya.
Agus menilai e-paper menurunkan peminat sejak tahun 2007. Pada era 2005-2006, Agus mengaku peminat majalah bekas, atau majalah yang sudah habis periodenya masih ramai dicari pembaca. Namun kini, kemudahan akses internet membuat pembaca.
"Sekarang untuk majalah-majalah baru pun sama. Banyak yang kalau kelewatan tidak mau beli di toko bekas. Di internet sudah ada," tambahnya.
Menumpuknya majalah bekas yang tak dibeli itu membuat Agus selaku penjual merasa resah. Pasalnya, jika majalah-majalah tersebut tak laku tentunya kualitas kertas akan menurun dan majalah akan rusak dengan sendirinya.
"Kalau sudah tak layak, apa mau dikata akan kami timbang untuk jual ke lapak-lapak kertas bekas. Kalau sudah rusak, tak layak, siapa yang mau beli?"tandasnya.