Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Amerika Serikat melalui program Millenium Challange Corporation (MCC) akan meluncurkan proyek kerjasama pemerintah-swasta (public private partnership/PPP) perdana di sektor perkebunan dan pengolahan cokelat di Sulawesi.
CEO MCC Dana Hyde mengatakan program MCC di Indonesia telah bergulir sejak 2012 dengan nilai komitmen hibah sebesar US$600 juta atau sekitar Rp7,7 triliun. Tujuan utamanya adalah mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
Jumlah tersebut dibagi ke dalam tiga proyek utama, yakni proyek kesejahteraan hijau (Green Prosperity Project) senilai US$332,5 juta, proyek kesehatan dan gizi untuk mengurangi gangguan pertumbuhan masyarakat US$131,5 juta, dan modernisasi proyek pengadaan barang dan jasa publik sebesar US$50 juta.
Selain itu, dialokasikan dana sebesar US$75,8 juta untuk biaya administrasi proyek dan pengawasan, serta US$10,2 juta untuk biaya pemantauan dan evaluasi proyek.
"Fokus kami pada proyek energi terbarukan, melawan perubahan iklim, dan mempercepat masuknya investasi swasta. Dalam waktu dekat saya akan tandatangan proyek PPP perdana di Sulawesi," katanya di kantor Wapres, Senin (30/3).
Proyek yang dimaksud adalah pengembangan industri cokelat di Sulawesi, antara lain Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Sulawesi Barat melalui program farmer field schools (FFS) dan cocoa development centers (CDC). Proyek yang bersifat PPP ini pendanaannya berasal dari lembaga donor dan perusahaan swasta, antara lain Bank Rakyat Indonesia, Mars, Cargill, dan PT Tanah Mas Celebes Indah.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar AS untntuk Indonesia Robert Blake mengatakan dengan bergulirnya proyek ini, diharapkan perusahaan swasta lain menduplikasi sehingga PPP di Indonesia semakin berkembang.
"Idenya adalah mengkatalisasi investasi swasta, kami harap setelah modelnya didemonstrasikan, swasta akan duplikasi supaya lebih berkesinambungan. Karena yang paling krusial adalah membangun kapasitas Indonesia dengan proyek yang didesain sendiri dan dijalankan oleh perusahaan lokal," katanya.
Dewi Fortuna Anwar, Deputi Sekretaris Wakil Presiden bidang Politik, menambahkan Sulawesi merupakan pusat produksi cokelat nasional. Sekitar 80% dari produksi kokoa berasal dari pulau ini.
"Wapres menyambut baik program PPP ini, tapi beliau meminta universitas lokal juga dilibatkan terutama dalam hal riset dan teknologi," katanya.
Dewi menambahkan bergulirnya proyek MCC ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas kebun kakao yang mayoritas dimiliki oleh petani kecil. Selain itu, pengembangan manufaktur juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani.