Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Konstruksi Hitung Ulang Produksi

Para pelaku usaha jasa konstruksi di Kabupaten Bandung Jawa Barat mengaku menjadi salah satu pihak yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Akibatnya, mereka harus menghitung ulang biaya produksi berbagai proyek yang mereka kerjakan.
Pekerja konstruksi/JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja konstruksi/JIBI-Dwi Prasetya

BANDUNG—Para pelaku usaha jasa konstruksi di Kabupaten Bandung Jawa Barat mengaku menjadi salah satu pihak yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Akibatnya, mereka harus menghitung ulang biaya produksi berbagai proyek yang mereka kerjakan.

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Bandung Taufik Nasori mengatakan mereka harus menghitung ulang bisnis yang mereka kerjakan agar terhindar dari kerugian pasca kenaikan harga BBM.

"Rencana pembangunan harus dihitung ulang karena harga material naik. Begitu juga dengan harga upah pekerja," kata Taufik, Jumat (3/4).

Tak dipungkirinya, belanja modal bahan bangunan yang mereka lakukan terkena dampak seperti besi dan lain sebagainya. Beruntung, kenaikan harga BBM tidak dilakukan pada pertengahan tahun atau saat proses lelang tender sudah dimulai.

Meski begitu, untuk proyek pemerintah dirinya mengaku tak takut karena biasanya penentuan nilai dilakukan pemerintah. "Kalau proyek pemerintah nilainya sudah ada dan kami tinggal menjalankan saja. Selain itu, proses lelang pun belum terjadi sehingga penghitungannya masih bisa dilakukan," ujarnya.

Disinggung mengenai persiapan jelang pasar tunggal Asean, dia menyebutkan pihaknya akan meningkatkan kapasitas pelaku konstruksi dengan memberikan sertifikat bagi mereka.  "Kami melakukan sertifikasi terhadap anggota Gapensi. Agar siap bersaing dengan para pelaku dari luar negeri yang masuk ke sini," katanya.

Di Kabupaten Bandung saat ini jumlah anggota Gapensi mencapai 161 badan usaha yang terdiri kecil dan menengah. Dari anggota yang terdaftar itu, baru 60% yang telah disertifikasi.

Hal yang samapun terjadi dialami Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi. Mereka mengaku proyek pengerjaan jalan yang dilakukannya terkena imbas kenaikan harga BBM bersusidi yang mengalami kenaikan. Pasalnya, kenaikan harga BBM bersubsidi menyebabkan harga material bangunan meroket.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi Agus Joko mengatakan, proyek yang terkena imbas itu diantaranya adalah penyelesaian Jalan Aruman yang menghubungkan Jln. Budi dan Jln. Pesantren, Cimahi Utara.

Padahal penyelesaian jalan tersebut tinggal 150 meter lagi. Sebab ditahun sebelumnya pengerjaan yang sudah dilakukan sekitar 530 meter. Untuk anggaran pembuatan jalan tersebut dianggarakan Rp 200 juta. "Proyek tersebut akan dilelang pada Mei mendatang. Saat ini, kontraktor sedang menunggu harga kembali stabil," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga BBM pada 28 Maret 2015 ini telah berpengaruh pada kenaikan harga BBM yang akan dibeli para kontraktor. Kenaikan material tersebut membuat kontraktor merugi karena harga yang terjadi tidak sesuai dengan lelang.

Lebih lanjut Agus menuturkan, selain menuntaskan pengerjaan jalan Aruman, tahun ini pihaknya akan menyelesaikan drainase disepanjang jalur tersebut. Anggaran unruk drainase sendiri sekitar Rp1,5 miliar.  "Makanya, tahun ini selain mengerjakan sisa jalannya, kita juga mengejakan drainase di sepanjang jalan tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan, walaupun lebar jalan yang dibutuhkan hanya 7 meter, tapi pihaknya melebarkan jalan hingga 14 meter. Kelebihan lahan itu akan dimanfaatkan untuk penghijauan. (k6/k29)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper