Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan inovasi dan kejelian melihat tren pasar menjadi faktor utama bagi para pelaku industri untuk dapat meningkatkan ekspor ke pasar internasional, tetapi juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas produk agar dapat meningkatkan daya saing.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, Kamis (9/4/2015), berharap kinerja ekspor nasional untuk produk-produk kerajinan akan terus menunjukkan peningkatan.
Adapun, produk-produk ekspor tersebut juga diharapkan akan semakin kreatif, inovatif, dan semakin beragam sehingga dapat mengangkat produk kerajinan Indonesia di pasar dunia.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor kerajinan Indonesia ke dunia cenderung stagnan dengan tren pertumbuhan selamaperiode 2010– 2014 hanya sebesar 2,63%. Adapun, ekspor pada Januari 2015 justru menurun 4,31% terhadap periode ekspor pada Januari 2014 dari US$59,85 juta turun menjadi US$57,27 juta.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ari Satria menyebutkan selama ini negara yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia a.l. ke Amerika Serikat (pangsa pasar 42,94% dari total ekspor), Jepang, Hong Kong, Inggris, dan Jerman.
Namun, pada Januari 2015, ekspor ke Malaysia yang meningkat signifikan menjadi US$4,05 juta dan Singapura sebesar US$2,49 juta, membuat kedua negara tersebut menjadi pasar ekspor yang cukup besar menggeser posisi Hong Kong, Inggris, dan Jerman sebagai negara tujuan ekspor terbesar untuk produk kerajinan tersebut.