Bisnis.com, JAKARTA—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan PT Pertamina EP (PEP) menjadi kontraktor kontrak kerja sama migas (KKKS) yang memangkas kegiatan pengeboran paling banyak tahun ini.
Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Benny Lubiantara mengatakan dari seluruh KKKS yang sedang melakukan revisi rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WP&B), PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) merupakan perusahaan yang paling banyak melakukan pemangkasan kegiatan pengeboran. Awalnya, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu akan melakukan kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 126 sumur.
Lalu, PEP berencana memangkas 100 sumur hingga hanya tersisa 26 sumur. Namun, Benny menyatakan Pertamina berencana merevisi pengurangan 100 sumur tersebut. "Kabar terakhir pemangkasan bukan 100, tapi 70 atau 80 sumur, belum tahu pastinya," katanya di Jakarta, Kamis (29/4/2015).
Dia menjelaskan PEP memangkas target pengeboran sumur karena induk perusahaan mengalokasikan dana investasi yang kecil untuk perusahaan pelat merah tersebut.
Lebih jauh, Benny mengungkapkan akan ada penurunan produksi Blok Rokan yang dikelola Chevron Pacific Indonesia (CPI). Namun, pengurangan tidak signifikan hanya berkisar 2%-3%.
Seperti diketahui, revisi WP&B saat ini masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada akhir Mei 2015. Dari total 76 KKKS, sebanyal 30 KKKS telah menyelesaikan revisi WP&B.
Dari hasil tersebut, Benny memprediksi pengurangan kegiatan pengeboran sebanyak 20% hingga 30% yang berdampak pada penurunan produksi sebesar 5% dari target WP&B awal yakni 849.000 barel per hari. Artinya, produksi minyak mentah tahun ini diprediksi hanya 806.550 bph.