Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Saleh Minta Michelin Olah Ban Bekas Jadi Bahan Aspal Jalan

Kementerian Perindustrian menawarkan kerja sama pendirian pabrik pengolahan ban bekas kendaraan kepada produsen ban asal Prancis, Michelin, untuk bahan baku pembangunan infrastruktur jalan.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima laporan dari Eric Le Corre, Corporate Vice President Public Affairs Michelin di Kementerian Perindustrian Jakarta, 6 Mei 2015. /kemenperin
Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima laporan dari Eric Le Corre, Corporate Vice President Public Affairs Michelin di Kementerian Perindustrian Jakarta, 6 Mei 2015. /kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menawarkan kerja sama pendirian pabrik pengolahan ban bekas kendaraan kepada produsen ban asal Prancis, Michelin, untuk bahan baku pembangunan infrastruktur jalan.

Harjanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, mengatakan hal itu diutarakan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam pertemuan tertutup dengan Eric Le Corre, Corporate Vice President Public Affairs Michelin di kantor Menperin.

"Populasi sepeda motor kita saat ini 80 juta unit, jika di kali dua dan rata-rata penggunaan ban sekitar 1,5 tahun, maka ada 160 juta ban motor bekas setiap tahun. Bagaimana ini bisa dimanfaatkan untuk bahan baku aspal," tuturnya di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Oleh karena itu, dengan sumber bahan baku khususnya ban bekas, yang cukup banyak di Indonesia, bisnis pengolahan ini memiliki prospek bisnis yang sangat baik. Selain bermanfaat untuk pembangunan, juga dapat mengeliminir permasalahan sampah yang ditimbulkan dari ban bekas.

"Tadi Pak Menteri bilang bagaimana ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan infrastruktur jalan, sehingga ban bekas tidak menjadi masalah. Dan pembangunan infrastruktur Indonesia dapat memanfaatkan sumber yang ada, kita minta Michelin menyiapkan teknologinya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper