Bisnis.com, JAKARTA— PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tak mempersoalkan pembubaran Otorita Pengembangan Proyek Asahan, dan siap menjalankan aktivitas industrinya sendiri.
Komisaris Utama Inalum Agus Tjahjana mengatakan sejarah dibuatnya otorita adalah menjadi jembatan antara proyek dan pemerintah.
Dengan dihapuskannya otorita tersebut, nantinya beragam urusan akan ditangani sendiri oleh Inalum.
“Kalau dulu Inalum fokusnya berproduksi saja, urusan keringanan pajak atau hubungannya dengan pemerintah dipegang oleh otorita. Sekarang semua urusan diurusi oleh Inalum, tidak masalah juga kalau otorita dibubarkan,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/5).
Dia menambahkan dengan dibubarkannya otorita pengembangan proyek Asahan, segala macam ketentuan terkait investasi, kebijakan industri dan lainnya akan merujuk pada perundangan yang berlaku.
“Sekarang kalau kami butuh insentif ya ikuti aturan yang ada. Kalau mau berinvestasi ya datang ke BKPM,” katanya.
Dalam pengembangan bisnisnya, Inalum merencanakan investasi besar hingga 2025, deretan invetasi yang dihadirkan a.l pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 1.000 megawatt, membangun smelter aluminium guna meningkatkan kapasitas produksi hingga 500.000 ton.
Selain itu, pembangunan pabrik calcined petrolium coke (CPC) berkapasitas 400.000 ton. Selain itu, pengembangan pelabuhan seluas 60.000 deadweight tonnage (dwt) dan pabrik smelter grade alumina berkapasitas 1,6 juta ton.
Khusus untuk membangun smelter grade alumina, Inalum diproyeksi harus menggelontorkan investasi senilai US$1,3 miliar.
Pembangunan smelter tersebut, menyedot paling tidak 30% dari toal dana segar yang diperlukan perseroan hingga 2025 dengan total US$3,48 miliar.
Inalum Tak Masalah Otorita Asahan Dibubarkan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tak mempersoalkan pembubaran Otorita Pengembangan Proyek Asahan, dan siap menjalankan aktivitas industrinya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : David Eka Issetiabudi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu