Bisnis.com, JAKARTA - IKEA Indonesia, waralaba ritel asal Swedia, menargetkan dapat mengekspor produk industri dalam negeri mencapai US$1 miliar pada 2030. Jumlah tersebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun lalu senilai US$100 juta.
Country Government Relation Manager IKEA Indonesia Tony Mampuk, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 11 produsen dalam negeri untuk memasok 706 produk ke 366 toko IKEA yang tersebar di 47 negara.
“Semua produk yang bisa diproduksi di dalam negeri akan langsung dipasarkan ke seluruh cabang IKEA. Hal itu sekaligus mendorong ekspor produk ke luar negeri,” paparnya saat mengunjungi kantor redaksi Bisnis Indonesia, Rabu (20/5/2015).
Selain itu, pihaknya juga terus mencari pemasok dari dalam negeri yang mampu memproduksi barang yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk supply global chain.
Belum lama ini, IKEA juga bekerja sama dan membina Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) Yogyakarta untuk memproduk produk-produk kerajinan yang bisa dipasarkan melalui jaringan IKEA.
“Targetnya 37 produk dari anggota APIKRI dapat dipasarkan pada Agustus tahun ini,” katanya.
Hingga saat ini Indonesia menjadi produsen dan pemasok produk kategori soft toys atau mainan seperti boneka bagi IKEA. Proses pasokan produk tersebut telah dilakukan sejak 1990-an dan terus berlangsung hingga saat ini.
“Kami bekerja sama dengan empat produsen boneka yang memiliki kualitas dan kapasitas produksi yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Selain itu, Indonesia juga menjadi pemasok produk-produk furnitur untuk kategori anak-anak, seperti lemari dan tempat tidur anak, ditambah produk berbahan rotan, tekstil dan perlengkapan makan berbahan keramik.