Bisnis.com, BANDUNG - PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) pada tahun ini berjanji bisa meningkatkan penyerapan produk sayuran asal Bandung Selatan (Kab Bandung) hingga 50% dari kemampuan saat ini baru 20%.
Director of Corporate Affrairs, Industrial Realtions & Risk Management PT Hero Supermarket Tbk Arief Istanto mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan petani asal Pangalengan, Kab Bandung yang merupakan binaan langsung dari Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama Bank Indonesia (BI).
"Produk yang dihasilkan petani masih perlu kontinuitas. Produk yang dihasilkan seperti wortel, tomat dan kentang dengan branding Katata. Petani menjual langsung produknya kepada kami dan hal ini memutus mata rantai yang bisa merugikan petani," katanya, kepada wartawan usai Farmer Talk di Pangalengan, Rabu (27/5/2015).
Dengan petani menjual langsung akan memberikan keuntungan bagi petani karena harga jualnya akan lebih menarik ketimbang harus melalui agen atau bandar. Selain itu, secara kualitas sayuran yang dijual pun lebih fresh karena mata rantainya pendek.
Sejauh ini, produk sayuran yang petani jual ke swalayan itu di jual di 200 gerai Hero Group yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Hal ini semakin menegaskan bahwa Hero merupakan perusahaan yang peduli pada usaha petani lokal.
"Sejauh ini penjualannya belum besar karena menggunakan brand baru. Tapi, dengan konsisten dan mampu menjaga kualitas produk mereka akan terus dicari konsumen kami dan ini tentu saja menguntungkan kami," ujarnya.
Kerja sama pihak swasta dan dunia akademis inipun sebagai wujud kontribusi bersama untuk bangsa dalam memajukan pertanian di Indonesia.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Nita Yosita menambahkan, pengembangan klaster sayuran yang dilakukan Bank Indonesia di Pangalengan telah berjalan dua tahun. Dalam membina petani, BI memberikan tahapan-tahapan menuju terciptanya petani profesional dimana petani tidak sekadar bertani tapi juga produsen.
"Kemudian petani juga diajak untuk bertani dengan cara yang benar, bisa membuat laporan keuangan yang baik agar bankable serta mampu mengakses pembiayaan perbankan.
Bank Indonesia telah menginisiasi untuk membina petani agar lebih maksimal dalam mengelola produk pertaniannya sejak 2008 dengan klaster paprikanya. Hal ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan nasional serta menjaga inflasi.
"Karena berdasarkan catatan kami, cabai merah dan cabai kriting itu berpengaruh besar terhadap laju inflasi. Sehingga ini yang harus dijaga," ujarnya.
Lebih lanjut diakuinya, pembiayaan terhadap sektor pertanian yang dilakukan bank-bank yang ada masih sangat minim. Hal ini bisa dimakluminya karena pada umumnya perbankan mencari aman lantaran dana yang mereka kelola merupakan dana masyarakat.
"Percuma juga pemerintah berteriak-teriak, kalau memang tidak pernah ada subsidi bagi mereka yang mau membiayai pertanian. Kami dapat info katanya pada akhir tahun keuangan syariah bisa turun," ujarnya.
Salah seorang koordinator petani Katata Sufyan mengaku senang dengan kerja sama yang dilakukan bersama HERO Group itu. Karena tidak hanya sebatas berdagang tetapi juga
memberikan pengetahuan dan pelatihan untuk petani kecil agar dapat memahami standar-standar yang ada di gerai pasar swalayan.
Melalui Program petani binaan ini, peningkatan kualitas produk bisa dapat ditelusuri dari awal penanaman dan pemeliharaannya di kebun. Selain treatment terhadap tanaman, penyesuaian peralatan yang standar dan peningkatan wawasan SDM yang mengelola kebun, menjadi faktor utama dalam pengelolaan pertanian.
Hero Janji Serap Lebih Banyak Sayuran Asal Bandung
PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) pada tahun ini berjanji bisa meningkatkan penyerapan produk sayuran asal Bandung Selatan (Kab Bandung) hingga 50% dari kemampuan saat ini baru 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hedi Ardhia
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu