Bisnis.com, BANDUNG - Sekalipun ada larangan mendatangkan sapi asal Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Bali karena terindikasi penyakit Kuku dan Mulut (PMK), kebutuhan sapi potong jelang puasa dan lebaran di Kabupaten Bandung, dipastikan terpenuhi.
Pengusaha penggemukan sapi di Kabupaten Bandung, Onyas Ruganda mengatakan pelarangan itu tidak masalah karena kebutuhan daging bisa dipenuhi dengan sapi impor Australia.
Saat ini, katanya, di kandangnya terdapat 5.200 ekor sapi atau mencapai 100% dan sapi asal Jateng hanya 30%.
"Terlebih mendengar kabar dari pemerintah akan menambah kuota impor sapi ini yang akan dilakukan pada Juni mendatang," katanya, Rabu (27/5).
Menurut dia, saat ini pemerintah lebih selektif dalam mendatangkan sapi impor tersebut yakni sapi yang masuk ke Indonesia harus melalui tes darah di laboratorium Sucofindo.
Soal harga, sapi impor jauh lebih murah ketimbang lokal. Saat ini harga daging sapi hidup lokal sebesar Rp44.000 per kilogram. Sedangkan sapi impor per kilogram daging hidupnya yakni hanya Rp38.000.
"Impor jauh lebih murah, Rp38.000 itu harga sudah di kandang kita. Ya kalau lokal Rp 44.000 itu di tempat asalnya," katanya.
Untuk kebutuhan puasa dan lebaran, pihaknya berjanji menyediakan daging sapi berkualitas tinggi sebanyak 1.000 ekor dengan harga terjangkau dengan mekanisme penjualan lewat operasi pasar murah.
Jelang Puasa dan Lebaran, Stok Sapi Kabupaten Bandung Aman
Sekalipun ada larangan mendatangkan sapi asal Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Bali karena terindikasi penyakit Kuku dan Mulut (PMK), kebutuhan sapi potong jelang puasa dan lebaran di Kabupaten Bandung, dipastikan terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
31 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
AS Kenakan Tarif Bea Masuk Tinggi ke China, Apa Dampak ke RI?
14 menit yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
46 menit yang lalu