Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Ingin Tambah Anggaran pada APBN 2016. Untuk Apa?

Saleh Husin, Menteri Perindustrian, menyatakan salah satu poin pembahasan dalam rapat pimpinan di internal Kemenperin adalah usulan penambahan anggaran dalam APBN 2016.
Menteri Perindustrian Saleh Husin/Antara
Menteri Perindustrian Saleh Husin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Saleh Husin, Menteri Perindustrian, menyatakan salah satu poin pembahasan dalam rapat pimpinan di internal Kemenperin adalah usulan penambahan anggaran dalam APBN 2016.

"Terdapat empat pembahasan, pertama, evaluasi realisasi serapan anggaran Kemenperin hingga Mei 2015, kedua, evaluasi program quick win, ketiga, penyusunan anggaran untuk APBN 2016, dan keempat, pemenuhan struktur eselon atau pejabat Kemenperin," ujarnya di Jakarta, Senin (1/6/2015).

Saleh mengatakan dalam rapat pimpinan ini, diketahui bahwa sejumlah bidang kerja mengalami kekurangan anggaran dalam APBN. Oleh karena itu, setiap bidang akan segera merumuskan penambahan anggaran belanja untuk APBN 2016.

Selain itu, hingga Mei 2015 serapan belanja Kemenperin baru menyentuh 10% dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 senilai Rp4,55 triliun.

Kendati realisasi anggaran hingga Mei 2015 masih rendah, Saleh mengatakan realisasi anggaran akan meningkat mulai Juni 2015 seiring dengan percepatan proyek pembangunan infrastruktur yang diprogramkan oleh pemerintah.

Lambatnya serapan anggaran ini, lanjutnya, akibat adanya nomenklatur di tubuh Kemenperin. Pada awal tahun terjadi sejumlah perubahan nama direktorat serta pergantian pucuk pimpinan. Hal ini mengakibatkan realisasi anggaran dalam aspek
administrasi membutuhkan waktu penyesuaian.

"Untuk tambahan anggaran pada APBN 2016, karena sejumlah bidang kerja menyatakan kekurangan anggaran, maka kemungkinan besar akan ada ajuan tambahan anggaran," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper