Bisnis.com, SEMARANG – Terminal Peti Kemas Semarang, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), mencatatkan realisasi bongkar muat kontainer 318.246 twentyfoot equivalent units (TEUs) pada semester I/2015.
Plh. General Manager TPKS Agus Budi irianto mengatakan realisasi handling peti kemas di Pelabuan Tanjung Emas, Semarang, pada paruh pertama 2015 itu meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2014.
“Capaian sebanyak 318.246 TEUs dalam semester pertama 2015 TPKS. Ini merupakan prestasi yang layak untuk di apresiasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/7/2015).
Agus menuturkan produksi TPKS meningkat sekitar 8,1% dibandingkan realisasi bongkar muat semester I/2014 yang tercatat sebesar 294.446 TEUs.
Adapun, data yang dihimpun Bisnis menunjukkan pada tahun ini TPKS dipatok target handling peti kemas hingga 660.000 TEUs atau naik di kisaran 15% dari capaian bongkar muat 2014, yakni sebanyak 575.671 TEUs.
Dengan begitu, hingga Semester I/2015 TPKS telah merealisasikan 48,22% total target bongkar muat barang.
Terminal Petikemas Semarang Catatkan 318.246 TEUs
Terminal Peti Kemas Semarang, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), mencatatkan realisasi bongkar muat kontainer 318.246 twentyfoot equivalent units (TEUs) pada semester I/2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Oktaviano DB Hana
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
54 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
40 menit yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
55 menit yang lalu
PPN Naik Jadi 12%, Harga BBM Pertamax Cs Ikut Terkerek?
1 jam yang lalu
PPN Naik 12%, Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Pajak Kemenkeu
1 jam yang lalu