Bisnis.com, JAKARTA— Yunani akan menggelar referendum pada hari Minggu (5/7/2015) terkait dengan kelanjutan proposal bailout Eropa.
Jajak pendapat Bloomberg News menunjukkan 43% berniat untuk memilih "Tidak", yaitu untuk menolak penghematan yang diminta oleh kreditor dalam pertukaran untuk bantuan keuangan.
Sebanyak 42,5% memilih "Ya", untuk menerima kondisi.
Survei dilakukan pada 1.042 orang oleh University of Macedonia, lembaga penelitian ilmu ekonomi terapan sosial. Dengan margin of error 3%.
"Referendum membagi masyarakat Yunani dalam dua kelompok yang memiliki pemahaman berbeda,” kata Nikos Marantzidis, Ahli Jajak Pendapat dan profesor ilmu politik di Universitas Macedonia seperti dikutip Bloomberg, Jumat (3/7/2015).
Dia menambahnya masyarakat Yunani memikirkan masa depan negaranya, dan menganggap referendum menjadi taktik negosiasi.
Para pemimpin Eropa telah mendorong Yunani untuk memilih "Ya." Berbicara di Afrika Barat, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan jika “Ya”, negosiasi dapat dengan cepat dimulai kembali untuk pengucuran bailout.
Yunani menjadi negara maju pertama yang default, negara ini gagal membayar utang jatuh temponya kepada Dana Moneter pada 30 Juni.
IMF memperkirakan Yunani akan membutuhkan setidaknya US$ 40 miliar dukungan internasional.