Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Eropa dan pasar obligasi akan mendapat pukulan keras setelah Yunani memilih ‘Tidak’ untuk pengetatan kebijakan dalam referendum kemarin.
Sedangkan para bankir menyatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menjadi kunci penentu atas krisis yang berkelanjutan tersebut agar tidak menjalar ke negara lain.
Banyak ekonom, termasuk dari JPMorgan memperkirakan bahwa hasil referendum tersebut akan mempercepat Yunani keluar dari zona euro.
"Meski situasinya cair, namun pada titik ini keluarnya Yunani dari zona euro tampaknya lebih berpeluang," ujar Malcolm Barr dari JPMorgan's sebagaimana dikutip Reuters, Senin (6/7/2015).
Dia menambahkan bahwa keluarnya Yunani dari zona euro merupakan persoalan perbankan yang rumit.
Pada perdagangan kemarin, euro turun lebih dari satu persen atas dolar AS dan turun lebih dari 2% terhadap yen Jepang.
"ECB pada posisi jelas bahwa jika kami perlu mengambil tindakan lebih maka kami akan lakukan. Kami akan mencari instrumen yang diperlukan," ujar satu pejabat bank tersebut.