Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian tengah mengembangkan sejumlah desa organik tahun ini untuk memproduksi beberapa komoditas seperti beras jenis khusus, dan buah-buahan.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementan Yusni Emilia Harahap menyampaikan sepanjang tahun ini, Kementan akan membangun desa organik di 6 kabupaten di 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan dengan anggaran Rp2,18 miliar.
“Negara kita memiliki potensi untuk mengembangkan aneka produk organik. Kita lebih terpacu lagi karena di Nawacita untuk program pangan itu sudah dicanangkan pengembangan 1000 Desa Organik,” ungkapnya belum lama ini.
Emilia menerangkan 1000 desa organik tersebut ditargetkan terpenuhi pada 2020 mendatang. Dalam lima tahun ini, Ditjen P2HP setiap tahunnya akan menganggarkan dana dari alokasi direktorat tersebut setiap tahunnya.
Beberapa komoditas yang digenjot produksi jenis organiknya selain beras yaitu komoditas hortikultura, komoditas pangan, dan komoditas perkebunan.
Saat ini Emilia mengaku tengah menyusun CPCL dan panduan umum desa organik, serta melakukan sosialisasi ke ke pemerintah daerah.
Beberapa daerah potensial yang kini tengah dipetakan oleh Ditjen P2HP yaitu Jabar, Jateng, Kalsel, Kaltim, dan Kalbar.
Sebagai informasi, komoditas organik yaitu komoditas yang yang sistem budidayanya tidak menggunakan bahan kimia sintetis. Jika dibutuhkan pestisida, biasanya petani menggunakan yang terbuat dari bahan alami.
“Program Desa 1000 Benih ini merupakan program yang sangat potensial jika melihat permintaan baik dalam maupun luar negeri,” kata Emil.
Kementan Kembangkan Desa Organik
Kementerian Pertanian tengah mengembangkan sejumlah desa organik tahun ini untuk memproduksi beberapa komoditas seperti beras jenis khusus, dan buah-buahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu