Bisnis.com, MEDAN--Indonesian National Shipowners Association (INSA) Sumatra Utara mendesak pemerintah untuk mempercepat realisasi pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Ketua INSA Sumatra Utara Hendra Kusuma menuturkan bahwa perusahaan pelayaran saat ini sangat menanti pelabuhan transit ketika bertolak dari negara tetangga. "Kami harapkan dalam waktu 2 tahun--3 tahun lagi bisa selesai," ungkapnya di Medan, Rabu (5/8/2015).
Hendra mengatakan saat ini sistem logistik di Indonesia masih dinilai mahal, hal tersebut terbukti dari ketidakmerataan harga barang yang sama di lokasi sebelah Timur dan Barat. Dia membandingkan harga semen 1 karung di Papua sudah mencapai Rp250.000, sedangkan di Medan hanya Rp60.000.
Dia menyayangkan masyarakat dikenakan beban yang tinggi akibat mahalnya biaya logistik dan transportasi. Adapun Asosiasi Logistik Forwader Indonesia (ALFI) mencatatkan posisi logistik di indonesia hanya memperoleh peringkat nomor 53 pada 2014.
Adapun pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama ditargetkan rampung pada April 2017. Dalam pemberitaan sebelumnya, Pelindo I memproyeksikan pembangunan tahap pertama meliputi dermaga multi purpose 400 meter, trestle 2,7 km. Sementara itu, untuk pembangunan di darat meliputi tangki timbun berkapasitas 100.000 kL, container yard 400.000 TEUS per tahun dan emplasement kereta api.