Bisnis.com, BANDUNG—PT Bio Farma (Persero) turut mendorong kelahiran vaksin Hepatitis B generasi kedua yang tidak lama lagi akan segera masuk tahap hilirisasi produk.
Head of Corporate Communications Bio Farma N. Nurlaela Arief mengemukakan tim yang mengerjakan riset tersebut sudah mampu membuat prototipe vaksin Hepatitis B generasi ke-2, berdasakan antigen small HBsAg.
Menurutnya, proses optimasi kultivasi dan purifikasi masih perlu dilakukan karena yield-nya masih 10%-20% dari teknologi komersial yang sudah ada.
Untuk proses optimasi sampai uji preklinis dan klinis diperlukan waktu 3 tahun-5 tahun lagi.
Proses riset vaksin ini, menurut Nurlaela, melibatkan sejumlah lembaga yakni Bio Farma, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Al Azhar Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Presentasi soal keberhasilan riset vaksin ini akan disampaikan pada Forum Riset Vaksin Nasional 2015 yang tahun ini merupakan tahun ke-empat,” kata Nurlaela kepada Bisnis, Selasa (25/8/2015).
Pada tahun 2011 forum ini mulai berjalan dan mengambil tema Harmonisasi Riset Vaksin, tahun 2012 bertema Akselerasi Riset Vaksin, tahun 2013 Pemantapan Riset Vaksin, tahun 2014 Implementasi Riset Vaksin, dan pada 2015 ini Hilirisasi Riset Vaksin.
Nurlaela menambahkan Forum Riset Vaksin Nasional 2015 akan berlangsung di Jakarta Rabu-Kamis, 26-27 Agustus 2015 yang akan dibuka oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, dan Direktur Utama Bio Farma.
“Pada acara ini juga kami akan memamerkan produk UKM unggulan Batik Pakidulan yang menerapkan bioteknologi,” kata Nurlaela.