Bisnis.com, DENPASAR - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya pengendalian harga melalui penyelenggaraan pasar murah selama Agustus 2015 di dua pasar tradisional yaitu Pasar Badung dan Pasar Kreneng.
Dewi Setyowati, Wakil Ketua TPID Provinsi Bali, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah aktif dan responsif dalam menyikapi kenaikan harga pada beberapa komoditas volatile food khususnya cabai rawit.
"Upaya pengendalian inflasi dan pengendalian harga melalui pasar murah ini didukung oleh Bulog Divre Bali, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dan PD Pasar Kota Denpasar dengan menyediakan komoditas seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, beras, gula, dan minyak goreng melalui pemanfaatan mobil warung sembako TPID," terangnya melalui siaran pers yang diterima, Kamis (27/8/2015).
Dia menambahkan, pasar murah tersebut sebelumnya telah diadakan pada 14 Agustus 2015, 20 Agustus 2015 - 21 Agustus 2015, dan selanjutnya pada 24 Agustus 2015-28 Agustus 2015 pukul 06.30 WITA hingga selesai.
"Berdasarkan pemantauan SiGapura, pada minggu pertama hingga minggu kedua Agustus 2015, harga cabai rawit merah sempat mencapai Rp70.000 per kilogram di Denpasar dan Rp65.000 per kilogram di Singaraja," paparnya.
Seiring dengan berbagai upaya pengendalian yang telah dilakukan, pada minggu ketiga Agustus 2015 harga cabai tercatat mengalami penurunan menjadi berkisar di harga Rp60.000 per kilogram, lanjutnya.
TPID Bali Garap Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Sembako
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya pengendalian harga melalui penyelenggaraan pasar murah selama Agustus 2015 di dua pasar tradisional yaitu Pasar Badung dan Pasar Kreneng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Konten Premium