Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan Asean Economic Ministers (AEM) ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia berhasil mencapai sejumlah kesepakatan kerja sama Asean dengan Rusia, Amerika Serikat, dan Kanada.
Kementerian Perdagangan menyebutkan, pertemuan para menteri ekonomi ASEAN dengan Rusia yang dipimpin Menteri ekonomi Pembangunan Rusia Alexey V. Ulyukaev menyepakati 57 proyek baru usulan Rusia.
Proyek tersebut merupakan kerja sama bisnis untuk dijadikan sebagai lampiran dari Work Programme Post 2015. Diharapkan implementasinya melibatkan Rusia-Asean Business Council dan Asean Business Advisory Council.
Asean dan Rusia juga menyepakati program kerja sama perdagangan dan investasi Asean-Rusia (Asean-Russia Trade and Investment Cooperation Work Programme) Post 2015 yang merupakan kelanjutan dari Program Kerja (Work Programme) sebelumnya, pada 2012-2015.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Rusia merupakan mitra dagang terbesar Asean ke delapan. Total perdagangan Asean dengan Rusia pada 2014 lalu mencapai US$22,5 miliar atau naik sebesar 13% dari total perdagangan pada 2013 sebesar US$19,9 miliar.
Sedangkan pertemuan dengan pihak United States Trade Representatives (USTR) membahas perkembangan kerja sama Asean-US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) dan the Expanded Economic Engagement (E3) Initiatives Work Plan for 2015.
Dalam pertemuan tersebut, para Menteri Asean mendukung usulan Indonesia untuk menurunkan ambisi United Stated Trade Representative (USTR) terkait proposal Shared Principles for International Investment, the Trade Principles on Information and Communications Technology (ICT), dan Asean-US Best Practices on Transparency and Good Regulatory Practices.
Asean saat ini menjadi mitra dagang terbesar keempat bagi Amerika Serikat dengan total perdagangan mencapai US$212,4 miliar. Sementara itu, Indonesia menempati urutan keempat di Asean bagi pasar Amerika Serikat.
Nilai investasi Amerika Serikat di Asean mencapai US$204 miliar pada 2013, atau tumbuh 9,1% dibanding pada 2012.
Perundingan dengan Kanada dalam pertemuan tersebut menghasilkan rencana kerja (work plan) 2016-2020. Rencana kerja ini mencakup berbagai bidang antara lain energi, teknologi ramah lingkungan, transportasi laut, minyak dan gas bumi, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Para menteri Asean dan Kanada mengharapkan perdagangan kedua belah pihak dapat meningkat secara signifikan. Wakil Kanada, Deputy Minister of International Trade Christine Hogan dan Menteri-Menteri Asean sepakat terhadap rencana rencana kerja tersebut. Capaian rencana kerja 2016 - 2020 diharapkan mampu melampaui capaian pelaksanaan rencana kerja sebelumnya pada periode 2012 – 2015.
Beberapa kegiatan yang telah dan akan dilakukan pada 2015 a.l. Asean-Canada Business Forum pada Maret, CABC Annual General Meeting pada September, dan Public Private Partnerships (PPP) Infrastructure Roundtable pada Oktober. Asean dan Kanada berharap berbagai kegiatan tersebut mampu meningkatkan kinerja perdagangan dan investasi kedua belah pihak.
Total perdagangan antara Asean dan Kanada pada 2014 mencapai US$13,2 miliar dan memberikan surplus sebesar US$1,8 miliar untuk Asean, meningkat 7 % dibandingkan pada 2013.
