Bisnis.com, CIKARANG—PT Cikarang Inland Dryport, pengelola pelabuhan darat di kawasan Jababeka, menegaskan kesiapan perusahaan jika PT Pelabuhan Indonesia II menawarkan kerjasama terkait pengelolaan Inland Waterway atau Kanal Cikarang Bekasi Timur.
Noor Yusuf, Direktur PT Cikarang Inland Dryport, mengatakan keuntungan dengan adanya Kanal Cikarang Bekasi Timur dapat dinikmati oleh industri di wilayah Jababeka karena transportasi menjadi lancar dan biaya logistik lebih kompetitif.
“Cikarang Dryport (CDP) sebagai penyedia fasilitas infrastruktur akan lebih cepat,” ungkapnya, setelah Forum Group Discussion di Cikarang, Kamis (9/3).
Namun, Noor mengaku kerjasama tersebut belum masuk ke dalam program perusahaan saat ini.
Saat ini, perusahaan tengah fokus untuk menambah jalur kereta yang masuk ke dalam CDP. Rencananya, CDP akan menambah tiga jalur lagi sehingga desain akhir enam jalur bisa segera tercapai.
“Emplacement akan dibuat di barat dan timur sehingga kita akan punya enam jalur. Tiga di barat dan tiga di timur,” ujarnya.
Bila ini terealisasi, CKD akan mengoperasikan gantry crane untuk mengantikan reach stacker yang dioperasikan selama ini.
“Railway dan seaway-nya sama rata untuk memudahkan bongkar muat,” paparnya.
Menurut Noor, penambahan rel kereta masuk ke dalam CKD akan meningkatkan volume barang ke pelabuhan kering ini hingga 1 juta TEUs per tahun.
Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II berencana untuk memulai pembangunan Kanal CBL pada November mendatang. Proyek inland waterway ini ditargetkan selesai dalam dua tahun.
Berdasarkan rencana Pelindo II, kanal ini akan berakhir di terminal yang akan dibangun dekat dengan CDP. Oleh sebab itu, Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino mengatakan dirinya akan menjalin kerjasama dengan pengelola CDP karena terminal dan pelabuhan darat ini akan menjadi satu pelabuhan dengan satu kantor bea cukai.
“Kita akan kerja sama, karena itu nanti jadi satu pelabuhan,” tegasnya.
Terminal dari inland waterway ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 200 ha yang terletak di Desa Muktiwari, Cibitung.