Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pariwisata diharapkan menjadi salah satu tonggak utama dalam perekonomian nasional dan diproyeksikan menyumbang devisa negara sebesar Rp280 triliun pada 2020 atau meningkat dari posisi saat ini sebanyak Rp140 triliun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan tema Hari Pariwisata Dunia 2015 yang jatuh pada tanggal 27 September yakni “Satu Miliar Turis, Satu Miliar Peluang” semakin meyakinkan bahwa pariwisata mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional.
Sektor pariwisata adalah penggerak perekonomian nasional ditandai posisinya saat ini sebagai penghasil devisa negara yang terbesar kelima.
“Kalau target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2020 tercapai, maka sektor pariwisata dapat menggeser posisi minyak dan gas, serta batu bara, karet dan tekstil sebagai penghasil devisa utama,” ujarnya di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto ditargetkan meningkat dari 9% pada 2014 menjadi 15% pada 2019. Begitu juga dengan jumlah lapangan kerja yang tercipta menjadi 13 juta dari angka saat ini sebesar 11 juta tenaga kerja.
Guna mencapai target tersebut, pemerintah mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisman dan wisnus. Salah satu upaya yang dilakukan lewat kebijakan keimigrasian dengan memberikan kemudahan perjalanan berupa bebas visa kunjungan (BVK).
Saat ini ada 45 negara yang bebas visa kunjungan ke Indonesia. Pemerintah sedang menyiapkan fasilitas bebas visa tahap ke dua bagi 45 negara lainnya.
“Selain itu, dukungan transportasi udara juga sangat penting karena 73% wisman yang berkunjung ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara, sedangkan melalui laut hanya 26% dan lewat darat 1%,” tuturnya.
Pada momentum perayaan HPD 2015, Menpar juga mengajak semua pihak dan stakeholder pariwisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata lewat pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagai bentuk komitmennya dilakukan pendantanganan Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC).
Kemenpar memfasilitasi trainer GSTC untuk memberikan pelatihan kepada kader dari 20 daerah kabupaten/kota yang telah siap melakukan pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan. Pelatihan akan berlangsung selama awal Oktober yakni tanggal 2 dan 4-7 Oktober 2015.