Bisnis.com, TANJUNG, Kalsel - Sekitar 540 hektare lahan kedelai di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, terkena dampak kekeringan yang tersebar di enam kecamatan.
"Lahan kedelai yang terkena dampak kekeringan terluas di Kecamatan Muara Uya seluas 237 hektare dan umur tanaman yang mati berkisar 10 sampai 20 hari bahkan ada yang sudah mencapai 70 hari," jelas Sarjono, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabalong, Rabu (7/10/2015).
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong juga telah melakukan pompanisasi pada daerah yang rawan bencana kekeringan termasuk pembuatan sumur resapan.
Dari data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat luas lahan kedelai yang terkena dampak kekeringan masing-masing Kecamatan Jaro 123 hektare, Muara Ua 237 hektare, Haruai 77 hektare, Upau 78 hektare, Bintarang Ara 20 hektare dan Tanta 5 hektare.
Adapun umur tanaman kedelai yang mati 10 sampai 20 hari seluas 237 hektare dan umur 20 sampai 70 hari yang terkena dampak kekeringan 303 hektare.
Kondisi ini, ungkap Sarjono, dikhawatirkan mengurangi produksi kedelai dari target tanam kedelai di Kabupaten Tabalong seluas 1.070 hektare akibat terkena dampak kekeringan.
Sementara itu lahan kedelai di Kecamatan Murung Pudak, Tanjung, Kelua dan Banua Lawas dengan luas total 200 hektare masih aman dan diharapkan bisa produksi dengan baik.
ANOMALI CUACA: 540 Ha Lahan Kedelai Mati Kekeringan di Tabalong Kalsel
540 hektare lahan kedelai di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan terkena dampak kekeringan yang tersebar di enam kecamatan, jelas Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sarjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium