Bisnis.com, JAKARTA - Peluang bisnis pariwisata inbound kembali mengalami momentum emas. PT Panorama Sentrawisata Tbk menargetkan quantum leap perusahaan dapat meningkatkan angka kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Pilar Inbound menjadi dua kali lipat pada akhir 2016.
Presdir PT Panorama Sentrawisata Tbk Budi Tirtawisata mengatakan hingga akhir 2015, melalui Pilar Inbound, perusahaan itu memproyeksikan akan mendatangkan 115.000 wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Untuk memanfaatkan momentum positif ini, pihaknya telah menetapkan beberapa terobosan berupa strategi serta rencana beraksi bagi Pilar Inbound yang segera direalisasikan.
“Kami telah mengangkat CEO baru PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk atau Pilar Inbound yakni Renato Domini. Lalu kami juga melakukan akuisisi perusahaan dengan pangsa pasar berbeda, serta pengimplementasian sistem dan teknologi terpadu,” paparnya dalam siaran pers pada Jumat (6/11/2015).
Budi juga menambahkan fokus pemerintah Indonesia untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu backbone dan quick win percepatan pergerakan ekonomi nasional memberikan momentum positif terhadap pertumbuhan industri pariwisata.
Pemerintah telah menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang pada 2019. Untuk itu, sejumlah kebijakan serta terobosan telah diambil antara lain dengan penetapan kebijakan bebas visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara.
”Kami sangat mengapresiasi langkah konkret pemerintah dengan penetapan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 92 negara, target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 adalah rencana besar yang tentu dalam pencapaiannya perlu kerja keras seluruh insan pariwisata nasional,” ujarnya.
Menurut Budi, diperlukan terobosan-terobosan yang out of the box untuk bisa mencapai target tersebut, yang merupakan langkah awal bagi pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Sementara itu Renato mengungkapkan langkah kongkret itu bisa dikembangkan seperti melakukan penetrasi agresif ke pasar baru seperti Vietnam, Myanmar, Srilanka, China, dan Jepang.
Langkah lainnya ialah membuka destinasi baru ke Maluku Utara dan Sumba menyusun pembaharuan paket tur yang mengarah pada kebutuhan masing-masing pasar, membangun hubungan lebih luas dengan pihak agen luar negeri, dan pengembangan produk luxury coaches.
Tak lupa pula, lanjutnya, memperkuat pelayanan serta jaringan pasar tradisional Eropa yang memang selama ini menjadi kekuatan Pilar Inbound, serta aktif dalam pemasaran dan promosi di luar negeri.
“Dalam mencermati pergerakan industri pariwisata dewasa ini, kami selalu sadar bahwa pasar berubah, permintaan pasar juga selalu berubah. Pasar selalu membutuhkan segala sesuatu yang berbeda, dan kami siap mengambil segala risiko dan berkomitmen untuk menjadi yang pertama membuka destinasi serta alternatif baru guna merespon kebutuhan pasar,” tutup Renato.