Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Padang Siapkan Studi Bangun Pembangkit Listrik

PT Semen Padang menyiapkan feasibility study (FS) untuk membangun pembangkit listrik sendiri guna memenuhi kebutuhan energi perusahaan yang terus meningkat dengan segera beroperasinya pabrik baru.
Listrik/Antara
Listrik/Antara

Bisnis.com, PADANG—PT Semen Padang menyiapkan feasibility study (FS) untuk membangun pembangkit listrik sendiri guna memenuhi kebutuhan energi perusahaan yang terus meningkat dengan segera beroperasinya pabrik baru.

Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry menyebutkan pembangunan pembangkit listrik sendiri mutlak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

“Sekarang masih dari PLN. Kalau kita [Semen Padang] punya sendiri, [listrik] yang dari PLN kan bisa dinikmati masyarakat,” kata kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan untuk proses pembangunan itu, tim dan konsultan tengah menyelesaikan FS untuk memastikan wilayah, ketersediaan air, dan persiapan lainnya.

Menurutnya, beban penggunaan listrik mencapai 12% dari total biaya operasional perseroan, sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak membangun pembangkit sendiri.

Perkiraannya, pembangkit listik yang dibangun berkapasitas 130 MW. Sebab, jika pabrik baru Indarung VI sudah beroperasi pada penghujung 2016 mendatang kebutuhan energi mencapai 150 MW.

“Saat ini kebutuhan [perusahaan] 90 MW. Beban perusahaan untuk kebutuhan listrik ini tergolong paling besar,” katanya.

Makanya, Benny menilai membangun pembangkit listrik sendiri merupakan solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus bertambah. Apalagi, Semen Padang memprioritaskan peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri.

Dia menargetkan pada 2016, kapasitas produksi perseroan mencapai 10,4 juta ton dengan beroperasinya  pabrik Indarung VI berkapasitas 3 juta ton. Saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 7,4 juta ton, termasuk dari Cement Mill Dumai yang baru beroperasi awal tahun ini.

Sebagai upaya efisiensi energi, perusahaan yang berdiri sejak 1910 itu mengembangankan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) untuk mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan. Cara itu bisa menghemat listrik hingga 7% dari total suplai energi PLN.

WHRPG memanfaatkan limbah untuk mensubstitusi bahan baku utama, a.l penggantian pasir besi dengan copper slagdan sampah konkret, penggatian tanah liat dengan drilling cutting cement (DCC), gypsum purified dan fly ash.

Selain itu juga memanfaatkan biomass dari sekam padi,tatal atau limbah karet, serbuk gergaji, kertas bekas, dan limbah B3 (oli, grease, dan majun bekas) sebagai bahan bakar alternatif.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper