Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi MEA, Presiden Minta Seluruh Menteri Lakukan Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan dirinya telah meminta seluruh menterinya untuk mengidentifikasi produk apa saya yang memiliki daya saing.
Presiden Joko Widodo sesaat sebelum bertolak ke Singapura, Selasa (28/7)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo sesaat sebelum bertolak ke Singapura, Selasa (28/7)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Pemerintah akan mendorong ekspor produk nasional yang memiliki daya saing, agar mendapatkan keuntungan dari penerapan Masyarakat Ekonomi Asean.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan dirinya telah meminta seluruh menterinya untuk mengidentifikasi produk apa saya yang memiliki daya saing. Hal itu dilakukan agar Indonesia dapat mengoptimalkan penerapan Masyarakat Ekonomi Asian tahun depan.

“Kalau melihat dari produk dan barang tertentu, kami dapat identifikasi bisa masuk ke nagara lain. Saya kira itu yang akan kami gunakan,” kata Presiden di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (22/11/2015).

Presiden menuturkan Indonesia akan merebut kesempatan yang muncul dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan efisiensi dalam birokrasi dan proses perizinan, sehingga dapat mempercepat arus investasi ke dalam negeri.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penerapan Masyarakat Ekonomi Asean, karena pemerintah akan memperbaiki persoalan yang selama ini menghambat pengembangan daya saing di dalam negeri.

Presiden juga menyampaikan saat ini Indonesia telah menyelesaikan 94,1% dari seluruh action plan yang harus disiapkan sebelum penerapan Masyarakat Ekonomi Asean.

Capaian tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain yang baru mencapai 92%-93%.

“Kepala negara dan kepala pemerintahan bertugas untuk membumikan Masyarakat Ekonomi Asean, sehingga tidak hanya dirasakan oleh sekelompok orang,” ucapnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan action plan yang belum selesai terkait Masyarakat Ekonomi Asean akan dimasukkan ke dalam Visi Asean 2025 agar dapat segera dirampungkan.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Abdul Razak, mengatakan selama ini Masyarakat Ekonomi Asean sebenarnya telah berjalan, karena negara-negara anggotanya telah menyelesaikan hambatan tarif di wilayah perdagangan bebas.

“Kami sudah menyelesaikan hambatan tarif di wilayah perdagangan bebas, sehingga membuat industri manufaktur Asean lebih kompetitif dibandingkan dengan wilayah lain,” ujarnya.

Najib menuturkan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akan menciptakan pasar dan basis produksi tunggal di Asean, sehingga memperluas pergerakan barang dan jasa.

Dengan penetapan standar baku dan konektivitas yang lebih baik akan menghapus hambatan dalam upaya meningkatkan investasi.

Menurutnya, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akan memudahkan negara-negara Asean dalam mencapai produk domestik bruto (PDB) gabungan senilai US$4,7 triliun pada 2020.

Bahkan, kawasan Asean berpotensi menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2030, karena banyak keuntungan ekonomi yang akan diperoleh masyarakat di wilayah tersebut dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean.

Untuk diketahui, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean di Kuala Lumpur, Malaysia, para pemimpin negara-negaranya menandatangani Komunitas Asean dan Deklarasi Asean 2025 untuk Maju Bersama.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper