Bisnis.com, JAKARTA--Dana Moneter Internasional (IMF) dijadwalkan mengumumkan mata uang yuan China sebagai bagian dari mata uang cadangan lembaga tersebut.
Saat ini hanya dollar AS, euro, yen Jepang dan poundsterling Inggris yang menjadi bagian dari mata uang sistem pendanaan tersebut.
Pada awal bulan ini, Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde mendukung dimasukkannya yuan dalam kelompok tersebut sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (1/12/2015).
China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar dunia setelah AS dan telah meminta yuan menjadi mata uang cadangan pada tahun lalu.
Mata uang cadangan dipakai bank sentral dan organisasi keuangan lainnya untuk membantu membayar utang internasional dan menjaga tingkat suku bunga yang stabil.
Perubahan terakhir yang dilakukan terhadap kelompok ini adalah pada 2000 ketika euro menggantikan deutschmark Jerman dan franc Prancis.
Para pengamat mengisyaratkan, begitu yuan diterima IMF, pada 2030 mata uang tersebut akan menjadi satu dari tiga mata uang utama dunia, bersama dolar dan euro.