Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia mencapai swasembada white sugar atau gula putih paling lambat dua tahun ke depan, alias pada 2027. Mengingat, komoditas tebu menjadi salah satu sumber impor utama di Indonesia.
Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) mematok target swasembada white sugar dalam dua tahun ke depan. Kemudian, industri pendukung ditargetkan dapat berdiri dan beroperasi dengan baik dalam empat tahun mendatang.
“Target kami, paling lambat dua tahun ke depan Indonesia sudah swasembada white sugar, dan dalam empat tahun industrinya berdiri dan running dengan baik,” kata Amran dalam keterangannya, dikutip Sabtu (12/7/2025).
Hingga saat ini Indonesia masih mendatangkan tebu dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dia mengungkap, 80% lahan tebu yang ada saat ini tidak layak produksi sehingga perlu pembenahan secara menyeluruh.
Amran mengharapkan, lahan-lahan tersebut dapat dibenahi dalam kurun waktu tiga tahun sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.
“Kami akan bongkar dalam tiga tahun,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan untuk melakukan hilirisasi dan memproduksi pangan dengan permintaan tinggi di tingkat dunia. Kepala Negara juga meminta agar Indonesia dapat menghentikan impor white sugar maupun raw sugar atau gula mentah.
“Termasuk menyetop impor white sugar maupun raw sugar, yang nilainya mencapai triliunan setiap tahun,” ungkapnya.
Amran sebelumnya menargetkan Indonesia capai swasembada gula paling lambat 4 hingga 5 tahun mendatang. Dalam catatan Bisnis, Amran menyebut bahwa pemerintah tengah melirik sejumlah komoditas perkebunan seperti tebu, kopi, kakao, dan karet.
“Kita fokus tebu, semoga 2 hingga 3 tahun, paling lambat 4 atau 5 tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula,” kata Amran dalam keterangannya, dikutip Rabu (11/6/2025).
Untuk mencapai target tersebut, Kementan telah menyiapkan sejumlah strategi yang dapat dilakukan dalam mewujudkan swasembada gula.
Pertama, melakukan melakukan penguatan penyuluhan kepada petani. Kedua, memperbaiki sistem pengelolaan perkebunan tebu.
Ketiga, menyediakan sarana produksi, termasuk memberikan kemudahan akses pupuk. Keempat, irigasi. Kelima pengelolaan tanah dan yang terakhir adalah harga yang menguntungkan petani.
“Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan,” ujarnya.