Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN JOKOWI: Perlu Frontal untuk Perbaiki FTZ

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya langkah perbaikan yang sangat frontal sehingga kelembagaan, tata kelola, dan kinerja di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ) dapat bergerak secara optimal.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (kedua kiri) serta istri Lucy Turnbull (kedua kiri) saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Kedatangan Malcolm Turnbull merupakan kunjungan pertama kali ke Indonesia setelah menjabat Perdana Menteri menggantikan Tony Abbott./Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (kedua kiri) serta istri Lucy Turnbull (kedua kiri) saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Kedatangan Malcolm Turnbull merupakan kunjungan pertama kali ke Indonesia setelah menjabat Perdana Menteri menggantikan Tony Abbott./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya langkah perbaikan yang sangat frontal sehingga kelembagaan, tata kelola, dan kinerja di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ) dapat bergerak secara optimal.

"Saya kira perlu langkah perbaikan yang sangat frontal," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas  Keanggotaan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/12).

Kepala Pemerintahan RI itu berharap, jangan sampai ada benturan antara badan pengusahaan kawasan dan pemerintah daerah terutama dalam hal perizinan dan pelayanan investasi.

Presiden Jokowi mengatakan, dalam rapat tersebut akan dibicarakan masalah manajemen pengelolaan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas FTZ di Sabang, Batam, Bintan, dan Karimun.

"Dalam paket kebijakan ekonomi, pemerintah telah menetapkan delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," ujar Presiden.

Selain itu, Presiden menyatakan, "Dan, saya berharap agar KEK ini segera bisa berjalan bisa direalisasikan ada investasi-investasi, arus modal masuk, arus uang masuk ke kawasan-kawasan ini, dan kita harapkan ada Foreign Direct Investment sebagai penggerak ekonomi wilayah ini juga betul-betul bisa segera terealisasi."

Dengan begitu, Presiden menilai, pertumbuhan ekonomi di FTZ dan daerah di sekitarnya juga bisa bergerak baik.

Presiden berharap persoalan-persoalan yang menghambat di kawasan tersebut bisa segera diselesaikan.

"Kalau ini segera bisa diputuskan pada hari ini, terutama di Badan Pengusahaan Kawasan yang ngantri banyak sekali dan sudah bertahun-tahun tidak terurus," kata Presiden.

Menurut Presiden, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Badan Pengusahaan Kawasan, terutama di Sabang, Batam, Bintan, dan Karimun agar investasi dapat segera masuk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper