Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran MBG Tembus Rp335 Triliun, Pemerintah Pastikan Penerima Terima Nutrisi

Pemerintah alokasikan Rp335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2026, menjangkau 82,9 juta penerima, guna tingkatkan gizi dan dukung ekonomi lokal.
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin, 10 Februari 2025. Dok Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyatakan program makan bergizi gratis (MBG) dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penerima manfaat.

Mengutip Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Senin (18/8/2025), program unggulan pemerintah ini dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti siswa, santri, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Adapun, Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran untuk program MBG senilai Rp335 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Anggaran bernilai jumbo ini ditargetkan dapat menjangkau 82,9 juta peserta, baik siswa, para siswa, ibu hamil/menyusui, dan balita. Anggaran tersebut melonjak dibandingkan alokasi 2025 senilai Rp171 triliun.

“Makanan yang disajikan dalam program ini [MBG] dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi penerima manfaat, serta menggunakan bahan makanan yang diolah dari sumber pangan lokal,” demikian yang dikutip dari dokumen tersebut.

Pemerintah mengeklaim komposisi makanan kepada setiap kelompok sasaran memperhatikan kecukupan energi dan gizi sesuai umur dan jenis kelamin penerima MBG.

“Makanan yang diberikan terdiri dari makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, serta susu sebagai pelengkap,” tambahnya.

Lebih lanjut, program prioritas ini mengutamakan penggunaan sumber pangan lokal dengan tetap menjamin kecukupan kandungan gizi, kualitas, keamanan dan keterjangkauan makanan, hingga keberagaman.

Dokumen tersebut juga menyatakan program ini sekaligus berperan sebagai instrumen pemberdayaan UMKM dan ekonomi lokal, serta penguatan SDM Indonesia. Dalam hal ini, peningkatan penggunaan sumber pangan lokal akan terus didorong untuk memperbesar stimulus ekonomi mikro dan kecil.

Dengan pendekatan menyeluruh, lanjutnya, efektivitas MBG diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi, meningkatkan kehadiran dan prestasi siswa di sekolah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM dan potensi lokal.

“Selain itu, penyelenggaraan MBG juga merupakan bagian dari strategi pemerintah di bidang pendidikan dan berpotensi berdampak terhadap peningkatan kualitas kesehatan,” sambungnya.

Lebih lanjut, pemerintah berkomitmen dalam peningkatan gizi masyarakat, terutama anak usia sekolah. Untuk itu, pelaksanaan program MBG akan terus dioptimalkan ke depan.

“Dampak MBG terus diperkuat terhadap gizi masyarakat melalui peningkatan standar gizi, higienitas pengolahan makanan, serta edukasi pola makan gizi seimbang,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro