Bisnis.com, JAKARTA - Tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan didorong menjadi mitra strategis dalam mendorong kelancaran arus barang dan menekan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Umum Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat (STKBM) Pelabuhan Tanjung Priok Nurtakim mengatakan harapan adanya dukungan dari seluruh stakeholder di pelabuhan untuk menguatkan peran TKBM dalam rangka peningkatan kesejahteraan buruh bongkar muat.
"STKBM lahir dari keinginan dan tekad hanya ada satu wadah buruh bongkar muat di pelabuhan," ujarnya saat pelantikan pengurus STKBM Tanjung Priok periode 2015-2018, Selasa (22/12/2015).
Nurtakim terpilih sebagai ketua umum STKBM Tanjung Priok untuk periode lima tahun kedepan,dan sekaligus memikul tanggung jawab meningkatkan kesejahteraan buruh pelabuhan Priok yang beranggotakan 2.700 orang.
Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI),Juswandi Kristanto mengatakan, perusahaan bongkar muat tetap bermitra dengan serikat buruh bongkar muat dipelabuhan guna memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa pelabuhan.
Dia mengatakan, hingga akhir 2015 tidak ada rencana menaikan ongkos pelabuhan pemuatan-ongkos pelabuhan tujuan (OPP/OPT) karena perekonomian melambat.
"Mudah-mudahan tahun depan ada perubahan OPP/OPT di Priok sehingga juga ada peningkatan pada upah buruh bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.