Bisnis.com, JAKARTA- Solidaritas Perempuan meminta pemerintah untuk memproteksi perempuan nelayan dan perempuan petani dengan terciptanya pasar tunggal dan basis produksi melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Puspa Dewy, Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, menuturkan pemerintah memfokuskan pada peningkatan produksi melalui praktik agribisnis atau industrialisasi pangan. Industrialisasi itu dinilai mengabaikan hak masyarakat, termasuk perempuan.
Dia mengungkapkan praktik itu dilakukan terkait dengan penentuan harga, produksi, hingga teknologi dan pengetahuan. Akibatnya, sambung Puspa, petani dan nelayan menjadi terpinggirkan.
"Kebijakan proteksi sesungguhnya sangat diperlukan untuk melindungi usaha kecil tradisional, di mana banyak perempuan bekerja di sektor tersebut," kata Puspa dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (7/1/2015).
Dia menuturkan dengan tidak adanya proteksi terhadap nelayan kecil dan petani kecil, kelompok tersebut bisa kehilangan sumber kehidupannya. Solidaritas Perempuan meminta pemerintah untuk melakukan langkah nyata untuk perlindungan tersebut.
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN: Pemerintah Diminta Proteksi Nelayan Perempuan
Solidaritas Perempuan meminta pemerintah untuk memproteksi perempuan nelayan dan perempuan petani dengan terciptanya pasar tunggal dan basis produksi melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
10 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
Aturan Kemasan Rokok Polos, Kemenkes Dituding Langgar Hak Konsumen
43 menit yang lalu