Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Catatan Apindo untuk Ekonomi Jatim 2016

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur memiliki sejumlah catatan menyangkut prospek ekonomi 2016 di provinsi ini.nn
Buruh pabrik.
Buruh pabrik.

Bisnis.com, SURABAYA--Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur memiliki sejumlah catatan menyangkut prospek ekonomi 2016 di provinsi ini.

Wakil Ketua Apindo Jatim Heribertus Gunawan mengatakan salah satunya aosiasi menekankan defisit ekspor impor perlu dijaga agar tak membengkak dan rupiah juga harus diupayakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

"Sektor pertanian dan manufaktur turut menjadi sorotan pengusaha," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (14/1/2015).

Penguatan geliat ekonomi di desa khususnya pedesaan yang menjadi basis pangan. Sementara itu manufaktur harus meningkatkan daya saingnya melalui pendalaman pengolahan alias penghiliran industri.

Bidang usaha jasa, seperti perhotelan dan restoran juga menjadi sorotan. Sektor ini perlu diperkuat mengingat mulai terjadi pergeseran basis kekuatan ekonomi dari manufaktur ke jasa, seperti yang terjadi di Kota Surabaya.

“Selain itu semua juga menyangkut finansial, kami mengharapkan adanya suku bunga yang tidak terlalu tinggi, sekitar 9% atau single digit,” ucap Heribertus.

Realisasi berbagai proyek infrasturktur ikut menjadi prioritas Apindo. Pemerintah diminta lebih jeli dalam mengembangkan infrastruktur. Bukan hanya mendirikan atau membenahi objek bangunan tertentu tetapi juga harus memikirkan infrastruktur jalan untuk menuju ke sana.

Manufaktur

Kendatipun mulai terjadi pergeseran dari sektor manufaktur ke jasa di wilayah tertentu seperti Surabaya, tetapi secara umum Jawa Timur tetap mengandalkan industri pengolahan. Adapun sektor yang diproyeksikan bertumbuh paling sehat pada 2016 adalah industri makanan dam minuman.

“Orang kan doyan makan, sedangkan upahnya besar, ini bikin gaya hidup berubah,” ucap Heribertus.

Sejalan dengan pergerakan sektor makanan dan minuman, diyakini Apindo pertanian juga akan tergerak. Dan seiring dengan pertumbuhan di sektor infrastruktur, industri besi baja juga termasuk bidang yang diperkirakan bakal terpacu terpacu tahun ini, demikian pula logistik.

Industri pengolahan Jatim pada triwulan III/2015 mencatat peningkatan pertumbuhan menjadi 6,22% (yoy) dari 5,30% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini terjadi baik pada industri besar dan menengah 8,73% (yoy) maupun industri kecil dan mikro sekitar 9,51% (yoy). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper