Bisnis.com, JAKARTA – Investor asal Korea Selatan berminat melakukan investasi di sektor galangan kapal, dengan digalakkannya industri kemaritiman di Indonesia.
Kim Soo-Il, Chairman Busan Indonesia Center, mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya peluang untuk mengembangkan industri perkapalan di Indonesia. Selain itu, adanya berbagai insentif dan kemudahan untuk sektor tersebut dinilai cukup ramah bagi investor.
“Sekarang kan pajak untuk suku cadang atau komponen kapal yang diimpor itu sudah 0%. Ini sangat membantu karena galangan kapal di Indonesia masih sangat bergantung impor,” jelasnya, Kamis (28/1/2016).
Dia mengatakan bahwa sekitar 70% komponen perkapalan di Indonesia masih harus diimpor. Adanya pengecualian pajak akan membantu investor untuk melakukan usaha di Indonesia.
Kendati masih dalam tahap awal penjajakan kerja sama, dia mengatakan bahwa investor yang berasal dari Korwell Corporation dan Dongil Shipyard serius untuk melakukan kerja sama di Indonesia, dengan kisaran investasi puluhan juta dolar AS.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa pengembangan untuk sektor maritim tersebut diharapkan tidak sebatas membangung galangan kapal, tapi juga untuk mengembangkan industri komponen kapal. Terlebih dengan nilai impor yang masih sangat tinggi.
“Kebutuhan kapal tinggi, dan instruksi Presiden kepada kementerian, lembaga dan BUMN untuk membeli galangan kapal, maka industri komponen kapal punya peluang untuk tumbuh. Ada pasar di situ,” jelasnya.
Dia menyarankan agar investor tersebut dapat bekerja sama dengan pelaku galangan kapal nasional. Menurutnya, pelaku usaha lokal sudah memiliki kualifikasi yang baik, dengan kemampuan memproduksi berbagai kapal termasuk tanker, kapal penumpang, kapal patrol dan kapal untuk kebutuhan khusus lainnya.