Bisnis.com, BOGOR- Kalangan peternak mendesak pemerintah segera turun tangan dalam mengatasi jatuhnya harga ayam yang sejak dua pekan terakhir anjlok hingga 30%.
Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jabar Herry Darmawan mengatakan saat ini harga ayam rerata mencapai Rp14.500 per kilogram atau lebih rendah dibandingkan dengan harga pada dua pekan sebelumnya mencapai Rp21.000.
"Kami meminta pemerintah yang mengatur soal perdagangan segera bertindak mencari tahu pangkal permasalahannya. Jangan sampai peternak kecil yang jatuh," ujarnya pada Bisnis, Rabu (17/2/2016).
Dia memaparkan 70% sektor perunggasan terutama ayam di Indonesia dikuasai perusahaan besar yang bisa memainkan pasar. Dengan demikian, Kementerian Perdagangan harus berada di tengah-tengah untuk tidak memihak pada salah satu pihak.
Herry juga berharap para perusahaan besar yang bergerak di bidang usaha ayam tersebut bersimpati pada peternak kecil agar bisa sejahtera. Dia meminta korporasi besar tersebut ikut andil dalam menstabilkan harga sehingga menguntungkan peternak rakyat.
"Cara pertama mungkin mereka kasih giliran agar ayam dari peternak rakyat bisa dipasarkan. Kedua apabila mereka potong ayam, jangan langsung dijual tetapi masuk dulu ke cool storage, intinya kasih kesempatan lah," katanya.
Herry menuturkan biaya produksi saat ini untuk peternak rakyat mencapai Rp19.000 per kilogram atau jauh lebih mahal dibandingkan harga jual mencapai Rp14.000 per kg. Kondisi tersebut, kata dia mengancam para peternak gulung tikar.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Hartono mengatakan anjloknya harga ayam saat harus segera disikapi sebelum peternak mengalami kerugian jauh lebih besar lagi.
Menurutnya, ketika harga ayam tinggi pihaknya rela menurunkan harga agar bisa dinikmati di pasaran. Pihaknya kerap menuruti permintaan pemerintah tatkala harga terlalu melonjak tinggi untuk segera diturunkan.
"Harusnya pemerintah juga kasih toleransi ketika harga jatuh. Turun tangan untuk kembali stabilkan harga. Jangan sampai kerugian akibat harga ayam ini meluas," paparnya.
Dia menambahkan, pada Kamis (18/2) pihaknya akan mendatangi Kementerian Perdagangan untuk membicarakan anjloknya harga ayam di tingkat peternak tersebut. Dia mengklaim pihak Kementerian Perdagangan sudah menyepakati pertemuan untuk membahas harga ayam itu.
"Yang lebih parah lagi di beberapa daerah harga ayam sudah mencapai Rp12.000 per kg. Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Maka Kamis kami akan datangi Kemendag. Rencana awalnya kita akan turunkan ratusan peternak. Tapi dipikir ulang lebih baik lakukan mediasi saja dulu," paparnya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Persatuan Pedagang Ayam Bandung Yoyo Sunarya mengakui harga ayam di tingkat peternak tengah jatuh sebesar Rp13.400 per kilogram. Hal ini disebabkan turunya permintaan konsumen akibat harga yang sempat melonjak.
"Dengan harga di tingkat peternak sebesar itu, maka harga jual di tingkat konsumen pun turun. Bahkan harga untuk masing-masing pasar berbeda-beda," ujarnya.
Dia menyebutkan harga daging ayam di tingkat pedagang saat ini dijual seharga Rp28.000-32.000 dari semula sempat menyentuh harga tertinggi Rp38.000-40.000 per kilogram
Sedangkan harga ayam di tingkat peternak untuk daerah Ciamis jauh lebih murah di kisaran Rp17.500 per ekornya sejak Senin (15/2). Kemungkinan besar, harga ayam pedaging hidup cenderung terus turun.
"Beberapa hari sebelumnya masih Rp 18.000/kg tapi sekarang sudah turun jadi Rp 17.500/kg. Tadi saya beli harga ayam di kandang sudah Rp 17.500/kg," ucapnya.
Anjloknya harga ayam saat ini mestinya segera disikapi pemerintah sebelum peternak mengalami kerugian jauh lebih besar lagi. Di samping itu, pedagang pun sama sekali mengaku tidak merengkuh untung dengan turunnya harga jual.
"Pada saat harga lagi tinggi, peternak diminta toleransi dan sudah dikerjakan. Sekarang harga lagi turun, seharusnya ada yang dilakukan pemerintah," paparnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan harga ideal ayam di tingkat peternak mencapai Rp19.000 hingga Rp21.000. Dia berharap kisruh soal harga ayam tersebut tidak berlarut.
"Untuk soal harga, itu bukan tupoksi saya. Kewenangan kami berada di tataran produksi. Tapi nanti akan coba rangkul kalangan peternak untuk sama-sama mencari jalan keluar," ujarnya ketika dimintai tanggapan saat berkunjung ke Sulawesi Barat, Selasa (16/2) malam.