Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia ingin dilibatkan dalam upaya peningkatan infrastruktur bandar udara menyusul peningkatan jumlah penumpang dan kargo udara.
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Budi Paryanta menyatakan pihaknya mengapresiasi Indonesia National Air Carriers Association (INACA) yang meminta pemerintah untuk segera menambah kapasitas infrastruktur udara guna memenuhi kebutuhan jasa angkutan udara yang kian meningkat.
“Kami tentu sangat senang dan menyambut gembira usulan INACA tersebut. Masalahnya, apakah hal itu akan memberi dampak positif untuk kami di dalam Asperindo sebagai pengguna jasa?,” ungkap Budi kepada Bisnis, Kamis (7/4/2016).
Budi menyebut sejumlah perbaikan infrastruktur penerbangan memang ada peningkatan. Dia menyayangkan peningkatan tersebut belum berdampak positif untuk pelaku usaha jasa titipan.
“Sayangnya belum banyak dampak positifnya kepada kami, karena tidak pernah didiskusikan dengan kami sebagai salah satu pemangku kepentingan. Dengan demikian, peningkatannya masih belum banyak mungkin karena pemanfaatannya belum sesuai dengan kebutuhan kami,” jelas Budi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah barang yang dimuat melalui Bandara Soekarno Hatta saja pada Januari 2015 mencapai 16.909 ton, sedangkan periode yang sama Januari tahun ini mencapai 16.746 ton atau mengalami penurunan sekitar 0,96% akibat low season.
BPS juga mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Februari 2016 mencapai 12,1 juta orang, naik 19,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,2 juta orang.
Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta Cengkareng dengan kontribusi sebanyak tiga juta orang, atau 25,09% dari keseluruhan penumpang domestik.
Pada saat bersamaan, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan maskapai nasional dan asing mencapai 2,4 juta orang, naik 9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta mencapai satu juta orang, atau 42,33% dari seluruh penumpang ke luar negeri. Kemudian, diikuti Ngurah Rai Denpasar sebanyak 808.300 orang atau 24,20%.
Dalam pemberitan sebelumnya, Ketua Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto mengatakan lonjakan pertumbuhan jumlah penumpang tersebut bukan suatu anomali, meski saat ini merupakan musim low season.
Meski capaian tersebut menjadi sentimen positif bagi maskapai, Bayu mengatakan INACA mengkhawatirkan pertumbuhan jumlah penumpang yang tinggi tersebut tetapi tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai.